Umar berkata, “ Demi Alla SWT, orang
tersebut adalah Nabi Khidir as. yang pernah
diceritakan Nabi Muhammad SAW
kepadaku.” ( HR. Muhammad bin Munkadir )
Peristiwa ini terjadi saat Umar hendak menshalatkan jenazah.
Tiba-tiba terdengar seseorang berkata dari arah belakang, “ Tunggu aku, wahai
umar.”
Umar pun menunggu orang tersebut sampai masuk ke dalam shaf
dan baru memulai takbir.
Dalam doanya tersebut, Umar berucap, “ Jika engkau
mengazabnya, berarti ia durhaka terhadap mu. Namun, bila engkau mengampuninya,
maka sesungguhnya ia sangat membutuhkan rahmat mu ya Allah.
Setelah jenazah itu dimakamkan, ada seseorang laki-laki
memperbaiki tanah kuburan jenazah tersebut seraya berujar, “Beruntunglah kamu,
wahai penghuni kubur, jika kamu tidak menjadi orang yang mengaku, menyimpan, atau
menentukan.”
Mendengar itu, Umar berkata pada temannya, “bawalah orang itu
kemari. Aku akan menanyakan kepadanya tentang shalatnya dan pembicaraannya
tersebut.
Temannya segera mencari orang itu, namun orang tersebut tak
lagi ditemukan, selain hanya telapak kakinya yang membekas di tanah yang kira
kira sebesar satu hasta.
Umar berkata, “Demi Allah SWT, orang tersebut adalah nabi
Khidir as. Yang pernah diceritakan oleh Nabi Muhammad SAW kepadaku,” ( HR.
Muhammad bin Munkadir )
0 Comments