Niat Dan Tata Cara Sholat Dhuha


Selain sholat wajib, umat muslim dianjurkan memperbanyak shalat sunnah. Ada banyak jenis sholat sunnah diantaranya yaitu sholat sunnah Dhuha.

Rasulullah SAW bersabda :

“Sholat Dhuha itu Sholat orang yang kembali kepada Allah, setelah orang-orang mulai lupa dan sibuk bekerja, yaitu pada waktu anak-anak unta bangun karena panas tempat berbaringnya.” (HR Muslim).

 

Dalam artian, jika dilaksanakan maka sejuta manfaat akan menanti bagi insan yang mengerjakan Sholat Dhuha tersebut.

 

Waktu Pelaksanaan

Adapun waktu yang afdol untuk melaksanakan sholat Dhuha yakni untuk melaksanakan Dhuha adalah Antara jam 08.00 - 11.00 Pagi.

 

Dari Abu Dzar, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau bersabda:

“Pada pagi hari setiap tulang (persendian) dari kalian akan dihitung sebagai sedekah. Maka setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, memerintahkan kebaikan (amar ma’ruf) dan melarang dari berbuat munkar (nahi munkar) adalah sedekah. Semua itu cukup dengan dua rakaat yang dilaksanakan di waktu Dhuha.” ( HR. Muslim, Abu Dawud dan riwayat Bukhari dari Abu Hurairah ).

 

Niat Sholat Dhuha

 

اُصَلِّى سُنَّةَ الضَّحٰى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً ِللهِ تَعَالَى

Ushollii sunnatadh dhuhaa rok'ataini mustaqbilal qiblati adaa'an lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat sholat sunah dhuha dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala."

 

Tata Cara

 

Tata cara sholat Dhuha seperti sholat lainnya. Setiap dua rakaat diakhiri dengan salam.

     1.     Takbiratul ihram
2.     Membaca doa Iftitah
3.     Membaca surat Al-Fatihah
4.     Membaca surat Alquran
5.     Rukuk
6.     I’tidal
7.     Sujud
8.     Duduk diantara dua sujud
     9.     Sujud kedua

Berdiri Mengerjakan Rakaat Kedua 

    10.    Membaca surat Al-Fatihah
    11.    Membaca surat Alquran
    12.    Rukuk
    13.     I'tidal
    14.    Sujud
    15.    Duduk di antara dua sujud
    16.    Sujud kedua
    17.    Tasyahhud akhir
    18.    Salam

 

Doa Sesudah Sholat Dhuha


Doa ini dianjurkan dibaca sesudah sholat Dhuha. Semoga dengan doa ini Allah mengabulkan permintaan kita.


اَللّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ

 

Allahumma innad-duhaa'a duhaa'uka wal bahaa'a bahaa'uka wal jamaala jamaaluka wal quwwata quwwatuka wal-qudrota qudratuka wal 'ismata 'ismatuka.

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu."

 

اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

 

Allaahumma in kaana rizqii fis-samaa'i fa anzilhu, wa in kaana fil ardi fa akhrijhu, wa in kaana mu'assiran fa yassirhu, wa in kaana haraaman fa tahhirhu wa in kaana ba'iidan fa qarribhu bi haqqi duhaa'ika wa bahaa'ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatinii maa ataita 'ibaadakash-shalihiin.

Artinya: "Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hamba-Mu yang sholeh."

 

Sebenarnya apapun doa sholat dhuha yang kamu ucapkan, selama itu baik dan berisikan pujian kepada Allah diperbolehkan. Doa adalah sebuah permintaan, apapun permintaan yang bermanfaat ucapkanlah karena Allah Maha Mendengar dan memohonlah agar Dia mengabulkannya

 

Keutamaan Sholat Dhuha

Shalat dhuha menggantikan kewajiban sedekah untuk semua persendian sebagaimana dalam hadits Abu Dzar dan Buraidah di atas.

 

Dari Nu’aim bin Hammar Al Ghathafani, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 

قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تَعْجِزْ عَنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَكْفِكَ آخِرَهُ

“Allah Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat raka’at shalat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang” (HR. Tirmidzi no. 475, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jami’ no. 4342).

 

Shalat dhuha juga disebut sebagai shalat awwabin, yaitu shalatnya orang-orang yang banyak kembali kepada Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 

صلاةُ الأوَّابينَ حين تَرمَضُ الفِصَالُ

 

“Shalat awwabin adalah ketika anak unta merasakan terik matahari” (HR. Muslim no. 748).


0 Comments