Setiap
wanita muslimah harusnya menyadari bahwa apa yang Allah wajibkan atas dirinya
berupa tugas atau amalan ibadah dan ketaatan dalam islam, semuanya merupakan
bentuk keistimewaan yang dikhususkan oleh Allah atasnya, sehingga tidak ada
alasan baginya untuk melalaikan semua kewajiban yang diembannya.
Diantara
kewajiban seorang wanita muslimah yang patut dilakukan dan dijaga ialah :
1. Bagi yang telah menikah, diwajibkan baginya untuk
mentaati dan memuliakan sang suami, berkhidmat kepadanya dengan penuh
keikhlasan , dan tidak berbicara kasar atau durhaka terhadapnya. Karena sebagaimana
yang telah kita ketahui bahwa salah satu sebab kenapa kaum hawa akan menjadi
ahli neraka yang terbanyak adalah adanya kedurhakaan terhadap sang suami,
sebagaimana dalam hadis Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
“Diperlihatkan kepadaku
tentang neraka, ternyata penghuninya yang paling banyak adalah kaum wanita,
disebabkan mereka kufur”, Kemudian Rasulullah ditanya : Apakah karena mereka
kufur terhadap Allah ?, beliau menjawab : “Mereka kufur terhadap suami mereka,
mereka kufur terhadap kebaikan (suami mereka), walaupun engkau (sang suami)
berbuat baik kepadanya selama hidupnya, lalu ia melihat dirimu melakukan satu
kesalahan saja maka ia berkata ; saya tidak pernah melihat kebaikanmu”. (HR
Bukhari Muslim).
Adapun
wanita yang mentaati suaminya maka ia adalah wanita yang paling utama ,dalam
suatu hadis Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam ditanya :
Wahai Rasulullah, wanita apakah yang paling
utama ?, Beliau menjawab: “Yaitu wanita yang membuat suaminya senang ketika
memandangnya, yang mentaati suaminya ketika menyuruhnya, dan tidak melakukan
apa-apa terhadap dirinya dan harta suaminya kecuali atas seizinnya”. (HR
Hakim).
2. Menjaga kehormatan dan kemuliaan diri. Diantara
bentuk menjaga kehormatan diri adalah ;
· Menjauhi zina dan hal-hal yang bisa
menjerumuskan kedalamnya seperti pacaran dan pergaulan bebas. Allah ta’ala
berfirman ;
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ
سَبِيلًا
Arab-Latin: Wa lā
taqrabuz-zinā innahụ kāna fāḥisyah, wa sā`a sabīlā
Terjemah Arti: Dan
janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan
yang keji. Dan suatu jalan yang buruk (Al-Isra’
; 32).
· Memakai jilbab syar’i dan menutup
aurat serta tidak memperlihatkannya kepada orang yang bukan mahram. Adapun
syarat menutup aurat adalah ;
1. Pakaian harusnya longgar dan kainnya
agak tebal serta tidak ketat dan tipis agar tidak membentuk lekuk-lekuk tubuh.
2. Menutupi seluruh aurat tanpa
terkecuali.
3. Tidak menyerupai pakaian laki-laki
atau wanita-wanita kafir.
4. Warna dan wangi pakaian tidak terlalu
mencolok.
Menutup
aurat ini merupakan kewajiban yang telah banyak dilalaikan kaum muslimah,
padahal dalam Al-Quran Allah telah memerintahkannya sebagaimana firmanNya ;
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِيُّ قُل لِّأَزۡوَٰجِكَ وَبَنَاتِكَ
وَنِسَآءِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ يُدۡنِينَ عَلَيۡهِنَّ مِن جَلَٰبِيبِهِنَّۚ ذَٰلِكَ أَدۡنَىٰٓ
أَن يُعۡرَفۡنَ فَلَا يُؤۡذَيۡنَۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورٗا رَّحِيمٗا ٥٩
Artinya : “Wahai nabi, katakanlah pada istri-istrimu,
anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin “hendaklah mereka menutupkan
jilbabnya keseluruh tubuh mereka, yang demikian itu agar mereka lebih mudah
dikenali sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang” (QS Al-Ahzab ; 59)
3. Menjaga shalat 5 waktu dan melakanakannya diawal waktu.
Shalat ini tidak boleh dilalaikan sebab ia merupakan rukun kedua dalam agama
islam, barangsiapa yang meninggalkannya maka ia telah merobohkan tiang agamanya
sendiri. Selain shalat wajib seorang wanita juga dianjurkan untuk melaksanakan
shalat-shalat sunat misalnya shalat sunat rawatib , shalat tahajud, shalat
witir , shalat dhuha , shalat wudhu dan shalat-shalat sunat lainnya.
4. Banyak bersabar dan tidak mudah mengeluh. Salah satu
sifat dasar wanita adalah cepat mengeluh dan tidak sabaran karena adanya sifat
lemah dalam dirinya. Sebab itu seorang muslimah seharusnya bisa mengendalikan
dirinya ketika tertimpa musibah sehingga tidak melakukan larangan-larangan
Allah ta’ala seperti cepat mengeluh, berteriak-teriak , menampar pipi, menyobek
pakaiannya, atau perbuatan buruk lainnya yang menandakan adanya ketidaksabaran
dalam dirinya.
Dalam salah satu hadisnya Rasulullah
shallallahu’alaihi wasallam memperingatkan : “Bukan dari golongan kami orang yang
menampar pipinya, mengoyak-ngoyak pakaiannya dan berteriak-teriak ala jahiliyah
(ketika tertimpa musibah)” (HR Bukhari Muslim).
5. Mempelajari aqidah dan tauhid yang benar, serta
menjauhi segala macam bentuk kesyirikan dan kekufuran.
Dengan
menjaga hal-hal diatas serta konsisten melaksanakannya maka seorang wanita
muslimah akan mendapatkan janji Allah dan RasulNya.
Allah ta’ala
berfirman :
وَمَن يَعْمَلْ مِنَ ٱلصَّٰلِحَٰتِ مِن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ
وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُو۟لَٰٓئِكَ يَدْخُلُونَ ٱلْجَنَّةَ وَلَا يُظْلَمُونَ نَقِيرًا
Arab-Latin: Wa may ya'mal minaṣ-ṣāliḥāti min żakarin
au unṡā wa huwa mu`minun fa ulā`ika yadkhulụnal-jannata wa lā yuẓlamụna naqīrā
Terjemah
Arti: Barangsiapa yang mengerjakan
amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman,
maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun
(An Nisa’ : 124).
Rasulullah shallallahu’alaihi
wasallam bersabda ; “Jika seorang wanita telah melaksanakan shalat 5 waktu,
berpuasa ramadhan,menjaga kemaluannya, dan mentaati suaminya maka dihari kiamat
kelak ia akan diseru ; masuklah engkau kedalam surga dari pintu mana saja yang
engkau kehendaki” (HR Hakim).
6. Melaksanakan rukun-rukun islam lainnya seperti puasa,
zakat , dan haji jika mampu. Tiga rukun ini merupakan amalan yang sangat
penting dan banyak pahalanya disisi Allah baik bagi laki-laki maupun wanita.
Terkhusus ibadah haji sangat besar keutamaannya atas kaum wanita yang bisa
melaksanakannya, sebagaimana dalam hadis bahwa Aisyah radhiyallahu ‘anha
bertanya kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam :
Wahai Rasulullah ,apakah ada jihad
untuk kaum wanita ?, beliau menjawab : “Ya, mereka memiliki jihad yang tidak
ada peperangan didalamnya yaitu : Ibadah haji dan umrah” (HR Ahmad, dan Ibnu
Majah ).
Ini
menunjukkan ibadah haji bagi seorang muslimah sama dengan keluar berjihad
memerangi orang-orang kafir , dan apabila ia wafat tatkala menunaikan haji
tersebut, maka ia terhitung sebagai orang yang mati syahid. Hal ini disebabkan
karena dalam ibadah haji atau umrah seorang wanita yang fitrahnya lemah
dituntut untuk berjuang melaksanakan amalan yang tidak begitu ringan baginya.
Selain itu
seorang muslimah juga disunatkan melaksanakan amalan-amalan sunat seperti
banyak bersedekah,melaksanakan umrah, dan puasa sunat senin kamis, atau puasa 3
hari dalam sebulan. Khusus masalah sedekah ini Rasulullah shallallahu’alaihi
wasallam telah memotivasi kaum wanita untuk melakukannya dalam hadisnya… :
“Wahai sekalian wanita,
bersedekahlah, karena sesungguhnya diperlihatkan padaku (dalam mimpi) bahwa
kalian adalah penduduk neraka yang terbanyak…” (HR Bukhari : 203)
7. Mendidik putra putri dengan pendidikan agama dan
akhlak yang baik. Pendidikan anak ini sangatlah penting karena putera puteri
kita merupakan nikmat sekaligus amanat dari Allah. Dalam hadis :
“Setiap kalian adalah
penanggungjawab, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban akan
tanggungjawabnya, seorang pemimpin adalah penanggungjawab (bagi rakyatnya) dan
akan dimintai pertanggungjawaban atasnya, seorang suami adalah penanggungjawab
bagi keluarganya dan akan dimintai pertanggungjawaban atasnya, dan istri adalah
penanggungjawab atas rumah suami (dan anak-anaknya) dan akan dimintai
pertanggungjawaban atasnya..” (HR Bukhari dan Muslim).
Barangsiapa
yang mendidik mereka dengan baik sehingga mereka menjadi anak yang shalih dan
shalihah maka ia telah menjalankan amanat ini dengan sebaik-baiknya, dan Allah
akan menjadikan mereka sebagai salah satu sebab keselamatan orang tua diakhirat
kelak. Bahkan anak yang shalih inilah yang akan menjadi tabungan pahala ayah
ibu didunia ketika mereka telah wafat ,amalan shalih yang dikerjakan oleh sang
anak senantiasa mengalir pahalanya kepada ayah ibu yang mendidiknya di alam
kubur dan doanya untuk ayah ibunya sangat mustajab di sisi Allah ta’ala.
Sebagaimana
dalam sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ;
“Jika anak Adam telah meninggal semua
amalnya telah terputus (pahalanya) kecuali dari tiga ; sedekah jariyah, atau
ilmu yang bermanfaat (yang ia pernah ajarkan) ,atau anak shalih yang selalu
mendoakannya” (HR Muslim).
Sebaliknya
jika orang tua melalaikan pendidikan sang anak ,kemudian ia tumbuh diatas
maksiat dan dosa, maka tentu diakhirat kelak Allah akan memintai
pertanggungjawaban orang tua / ibu ayahnya atas kelalaian mereka, dan
menjadikan sang anak tersebut sebagai salah satu sebab kebinasaan dan masuknya
keduanya dalam api neraka. Semoga Allah menjadikan putera-puteri kita sebagai
orang-orang shalih dan shalihah. Aamiin.
Diantara
contohnya ; mendidik mereka agar membiasakan shalat,puasa,dan sedekah sejak
kecil, mengajarkan mereka aqidah dan akhlak yang benar, serta memperingatkan
mereka dari bahaya sekte-sekte sesat seperti Syiah, Jahmiyah, Khawarij, melarang
mereka dari pacaran, hura-hura dan pergaulan bebas.
0 Comments