CIRI-CIRI WANITA SHOLIHAH MENURUT AL-QUR'AN DAN HADITS
Wanita akan
menjadi sosok paling indah dan mulia apabila ia mampu memenuhi segala syariat
Islam. Ketika seorang wanita dapat menjaga dirinya demi kepentingan agama, maka
ia akan menjadi sebuah perhiasan dunia yang elok dipandang dan baik akhlaknya.
Hal tersebut
sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwasannya Rasulullah
SAW pernah bersabda: “Dunia adalah kenikmatan, dan sebaik-baik kenikmatan dunia
adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim).
Semarak
media sosial membuat banyak wanita berlomba-lomba ingin terkenal. Berbagai cara
agar diri mereka tampak sensasional di jagad media sosial. Dunia teknologi
telah mengubah peradaban dunia. Wanita yang dulu pemalu, telah berubah menjadi
pemberani dalam berbagai hal. Namun, sejatinya wanita, mereka mengimpikan untuk
menjadi wanita terbaik atau wanita
solehah. Lalu bagaimana Islam menuntun
umatnya terutama wanita agar menjadi wanita solehah.
Bagi para
kaum Adam bisa memiliki istri sholihah adalah kebanggaan tersendiri. Begitu
sebaliknya, para kaum Hawa juga mendambakan suami Sholeh. Karena dengan kedua
kriteria itu suami istri bisa mewujudkan keluarga yang sakinah, mawaddah dan
warahmah.
Tentu para
pria bertanya-tanya tentang bagaimana ciri-ciri wanita shalihah itu, Berikut
ciri-ciri wanita shalihah menurut Al-Qur’an dan Hadits.
1. Taat Pada Suami
Saebagai
pemimpin keluarga suami pasti meminta istrinya untuk melakukan berbagai hal,
maka dari itu sebagai istri wajib mengikuti perintah suami nya selagi itu baik
dan tidak keluar dari syariat islam.
Rasulullah
Saw pernah ditanya, “Wahai Rasulullah wanita bagaimana Yang paling baik ?” Maka
Rasulullah Saw bersabda:
“Wanita Yang Menyenangkan Hati Jika
Dilihat (Suami), Taat Jika Diperintah Dan Tidak Menyelisihi Pada Sesuatu Yang Ia
Benci Terjadi Pada Dirinya (Istri) Dan Harta Suaminya”. ( H.R. Ahmad )
2. Wanita yang menjaga kesuciannya
Seorang
wanita diwajibkan untuk menjaga kesuciannya dari perbuatan keji. Karena
kesucian merupakan suatu kehormatan bagi yang menjaganya. Setiap lekukan indah
pada tubuhnya, geraian rambut panjang adalah mahkotanya dan suara lembut yang
merdu, semua itu harus dijaga kesuciannya.
Adapun ayat
al-Qur’an yang berkaitan tentang menjaga atas dirinya adalah QS. al-Nisa’, ayat
34:
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin
bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka
(laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki)
telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang shaleh,
ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada,
oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu
khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat
tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka
janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha
Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. An-Nisa’: 34).
3. Shadiqat
Shadiqat ini
dimaknai sebagai sifat dan perilaku yang jujur dan benar kepada diri sendiri,
Allah, maupun sesama manusia. Untuk menjadi wanita shalihah, perkataan apapun
yang keluar dari mulutnya harus ucapan yang jujur dan benar apa adanya.
Al Qur’an
menegaskan: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan
katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu
amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barang siapa menaati
Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang
besar.” (QS. Al Ahzab: 70-71).
4. Wanita dengan kepribadian kuat
Siapa pun
tidak bisa menghindar dari tantangan yang ada, termasuk perempuan. Contoh
terbaik dalam hal ini adalah Asiyah, istri Fir’aun. Asiyah adalah tokoh yang
dijadikan perumpamaan sebagai perempuan dengan karakter kuat dalam mencapai
keimanan dan ketakwaan yang tinggi. Beliau berani dalam menampakan keimanannya
kepada Fir’aun. Dia tidak takut dengan ancaman yang akan diberikan Fir’aun.
Adapun ayat Al-Quran yang bersangkutan dengan kisah tersebut adalah:
“Dan Allah
SWT menjadikan istri Fir’aun sebagai perumpamaan bagi orang-orang yang beriman,
Allah Berfirman
Dalam Surah At-Tahrim :
“Ya Rabbku, bangunkanlah untukku
sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan
perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim.” (QS. At-Tahrim: 11)
Asiyah
adalah seorang perempuan yang tidak mudah terpengaruh oleh kenikmatan dunia. Ia
tetap teguh dengan keimanan dan ketakwaan yang dipegangnya. Selain itu, dia
juga tidak terpengaruhi oleh orang-orang yang kufur dan dzalim, padahal ia
tinggal ditempat kerajaan yang indah dan megah, dengan perhiasan yang
berkilauan, pakaian yang bagus, dan apapun yang diinginkan oleh para wanita di
dunia sudah tersedia di hadapan Asiyah. Akan tetapi, Asiyah tidak tergiur
dengan kemanjaan dunia yang ada, dia lebih memilih tempat yang kekal yang
disediakan oleh Allah SWT.
Wanita yang
berkarakter kuat adalah wanita yang mampu menguatkan keimanan dan ketakwaannya,
tidak terpengaruh oleh jabatan, lingkungan maupun kenikmatan dunia.
Sifat-sifatnya meliputi penyayang, cerdas, sabar dan teguh pendiriannya.
Pelajaran yang bisa diambil dari kisah Asiyah adalah dalam kondisi apapun tidak
menghalangi wanita salihah untuk beriman, keberlimpahan harta tidak membuat
iman terbeli, bahkan lebih memprioritaskan akhirat dari pada dunia, optimis dan
mendukung setiap kebaikan.
5. Menutup Auratnya
Menutup
aurat merupakan anjaran islam untuk para umat perempuannya, jika ingin menjadi
istri salehah hendaklah dia menutup auratnya.
“Sesungguhnya
wanita jika sudah baligh maka tidak boleh nampak dari anggota badannya kecuali
ini dan ini (beliau mengisyaratkan ke muka dan telapak tangan).[HR. Abu Dâwud,
no. 4104 dan al-Baihaqi, no. 3218. Hadist ini di shahihkan oleh syaikh
al-Albâni rahimahullah]
6. Mampu memberikan suasana teduh, ketenangan berfikir
dan berperasaan bagi suaminya
Allah SWT
berfirman:
“Di antara tanda kekuasaan-Nya, yaitu
Dia menciptakan pasangan untuk diri kamu dari jenis kamu sendiri, agar kamu
dapat memperoleh ketenangan bersamanya. Sungguh di dalam hati yang demikian itu
merupakan tanda-tanda (kekuasaan) Allah bagi kaum yang berpikir.”(QS Ar Rum [30]: 21).
Jika Al-Qur’an dan Hadits telah menjelaskan ciri wanita solehah yang patut dianut, maka selayaknya setiap wanita mengikutnya. Jika bukan Al-Qur’an dan Hadits yang menjadi pedoman setiap muslimah, maka hancurlah perangai mereka. Maka dari itu Al-Qur’an dan Hadits perlu ditanamkan dalam hati setiap wanita, agar mereka selamat dari terombang-ambingnya zaman. Ingat, sebaik-baiknya perhisan dunia adalah wanita Sholihah.
0 Comments