Kabah
merupakan bait suci atau tempat ibadah pada Allah yang pertama kali didirikan
di muka bumi. Bentuknya menyerupai kubus dan terletak tepat di tengah Masjidil
Haram di Mekah.
Bangunan ini
begitu istimewa karena menjadi patokan kiblat umat Islam di seluruh dunia.
Kabah juga menjadi 'monumen' yang wajib dikunjungi atau diziarahi umat muslim
ketika menunaikan haji dan umroh.
Ka’bah juga
pernah ditetiliti oleh sejumlah ilmuwan NASA Amerika Serikat. Dan hasilnya pun
ternyata cukup menggemparkan masyarakat dunia, khususnya negara-negara barat
yang notabene non-muslim. Alhasil, penemuan yang dilakukan dengan pendekatan
secara ilmu pengetahuan tersebut, sangat menarik untuk disimak. Untuk lebih
jelasnya, simak ulasan berikut.
1. Satelitpun Tak Mampu Mengintip Isi Ka’bah
Teknologi
satelit dan gelombang radio pun tidak dapat menangkap apa yang ada di dalam
Kabah. Frekuensi radio bahkan tidak mungkin mendengar apa-apa yang ada di dalam
Kabah karena tekanan gravitasinya yang tinggi.
2. Tempat beribadah paling sejuk meski kondis sekelilingnya sangat panas
Tetap dingin
meski dikelilingi cuaca panas. Daerah Timur Tengah yang mempunyai suhu yang
panas, nyatanya tak berpengaruh pada kegiatan beribadah di sekitar Ka’bah. Hal
ini dikarenakan tingginya gravitasi yang menyebabkan adanya kadar garam yang
cukup dan hawa dari air bawah tanah yang mengalir di bawah Ka’bah (sumber air
zam-zam). Maka dari itu, hawa dingin tetap terasa di sekitar Ka’bah meski suhu
dan cuaca sedang terik-teriknya.
3. Tingkat Gravitasi Yang Paling Stabil
Mekah
(Kabah) adalah kawasan yang mempunyai gravitasi sangat stabil, karena tekanan
gravitasinya sangat tinggi. Di sanalah berpusatnya suara-suara yang tidak dapat
didengar oleh telinga.
4. Penemuan NASA yang mengejutkan dunia barat
Yang tak
kalah mencengangkan adalah, ketika Astronot Neil Amstrong melihat fenomena aneh
yang mengusik akal sehatnya sebagai manusia. Saat itu, ia melihat bumi yang
diliputi kegelapan, nampak seperti melayang. Ada seutas tali berwarna putih
yang seolah menggantung bumi tersebut agar tetap mengambang. Ada pula temuan
radiasi yang memancar dari Ka’bah dan menjadi semacam medan magnet di dalamnya.
Yang mengejutkan, radiasi tersebut seolah tak berujung alias tanpa batas.
5. Kompas Tidak Bisa Berfungsi di Ka’bah
Letak Ka’bah
yang berada di tengah kutub selatan dan kutub utara membuatnya disebut sebagai
‘Zero Magnetism Area’. Jadi, jika kita membuka kompas di area Ka’bah, jarum
kompas tidak akan bergerak karena terjadi gaya tarik menarik yang sama besar di
antara dua kutub.
1 Comments
Iyo iyo iyooo
ReplyDelete