Assalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh, Ustman Bin Affan adalah salah satu sahabat yang
paling dicintai oleh Rasulullah S.A.W. Beliau terkenal akan kedermawanannya
dalam bersedekah. Diantara seluruh sahabat Rasulullah, Ustman adalah sahabat
yang paling banyak sedekahnya dibanding yang lain. Hal inilah yang membuat beliau
menjadi sahabat yang paling dicintai oleh Rasulullah setelah Abu Bakar dan Umar
Bin Khatab.
Usman bin
Affan adalah salah satu sahabat Rasulullah S.A.W yang terkenal sebagai seorang
yang ramah tamah, tekun, sabar, kaya raya, dan dermawan. Beliau juga merupakan
salah satu sahabat yang termasuk dalam "As-Sabiqunal Awwalun" yang
artinya golongan orang yang terdahulu masuk islam.
Selain Abu
Bakar As-Shiddiq, Umar bin Khattab, dan Ali bin Abi Thalib, Usman bin Affan
juga merupakan salah satu “Khulafaur Rasyidin” yang artinya para pemimpin yang
diberi petunjuk. Beliau menjadi khalifah ketiga setelah Khalifah Umar bin
Khattab wafat.
Kisah Usman bin Affan Sebelum Masuk
Agama Islam
Usman bin
Affan adalah seorang saudagar atau pedagang kaya raya di kalangan suku Quraisy
pada masa itu. Beliau dikenal sebagai seorang yang ulet, tekun, ramah , dan
dermawan. Dengan keuletannya itu, Beliau telah bedagang hingga sampai ke Negeri
Syam (saat ini terpecah menjadi Negara Lebanon, Suriah, Palestina, dan
Yordania) dan Kota Hira di usianya yang cukup muda.
Kisah Masuknya Usman bin Affan ke Dalam
Agama Islam
Pada suatu
hari Utsman bin Affan masuk ke rumahnya dalam keadaan bersedih hati karena
beluau telah mendengar kabar akan pernikahan Ruqayyah binti Rasulullah SAW
dengan Atabah bin Abi Lahab. Diceritakan Ruqayyah adalah wanita yang cantik
jelita hingga membuat Ustman Bin Affan jatuh hati padanya.
Bibi Utsman
yang bernama Sa’id binti Kariz dan yang merupakan seorang dukun datang
menemuinya. Bibinya ini memberi kabar gembira kepada beliau bahwa ia akan
mengawini Ruqayyah. Di samping itu, ia juga akan menjadi pengikut Nabi yang
mengajak pada ajaran tauhid dan meninggalkan berhala.
Setelah
kembali dari Syam, Utsman berpikir mengenai apa yang didengar dari bibinya itu
dan suara yang memanggilnya ketika beliau dan kawan-kawannya sedang
beristirahat dalam perjalan kembali ke Kota Mekkah. Beliau berharap untuk
bertemu dengan Nabi yang baru ini. Akan tetapi, siapa yang akan menunjukkannya?
Sebelum masuk
islam, Usman bin Affan sama sekali tidak mengetahui tentang Rasulullah SAW atau
bertemu secara langsung. Beliau hanya mengetahui sifat-sifat dan kepribadian
Rasulullah SAW dari mulut ke mulut, tentu saja karena pada masa itu Rasulullah
SAW masih berdakwah secara sembunyi-sembunyi.
Utsman lalu
pergi dan merenung mengenai apa yang dikatakan bibinya itu. Lalu Utsman dengan
Abu Bakar dan menceritakan tentang apa yang telah dikatakan bibinya kepadanya.
Abu Bakar
berkata, "Demi Allah, wahai Utsman, bibimu telah berkata benar tentang
kabar gembira yang dia beri tahukan kepadamu. Sungguh, engkau adalah lelaki
yang cerdas dan teguh. Kebenaran tidak tersembunyi darimu. Bagi dirimu,
kebenaran tidak samar bersama kebatilan.".
Lalu, Abu
Bakar bertanya Utsman, "Apa-apaan dengan berhala-berhala yang disembah
kaum kita ini? Bukankah mereka terbuat dari bebatuan yang tuli, tidak dapat mendengar
dan melihat?"
Utsman
menjawab, "Betul."
"Sungguh,
wahai Utsman, apa yang dikatakan bibimu telah terjadi. Sungguh, Allah telah
mengutus utusan-Nya yang ditunggu-tunggu. Dia mengutusnya kepada seluruh
manusia dengan membawa agama petunjuk dan kebenaran.". Sambung Abu Bakar
"Siapakah
dia wahai Abu Bakar?" tanya Utsman.
Abu Bakar
menjawab, "Sesungguhnya nabi itu adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul
Muththalib."
"Lelaki
jujur lagi amanah itu?" Ustman bertamya dengan rasa penasaran.
"Benar,
sungguh dialah orangnya," jawab Abu Bakar.
"Maukah
engkau menemaniku untuk menemuinya Wahai Abu Bakar?"
“Tentu saja
hai Ustman.” Jawab Abu Bakar
Dalam
pertemuan itu, Abu Bakar juga menjelaskan tentang sifat dan kepribadian Rasulullah
SAW, yaitu Rasul yang membawa jalan kebenaran serta membawa umat menuju cahaya.
Abu Bakar juga mengatakan kepada Usman bin Affan bahwa dirinya sudah menjadi
seorang muslim. Abu Bakar juga menyarankan kepada Usman bin Affan untuk segera
menemui Rasulullah SAW “Saya anjurkan agar kamu segera menemui Beliau
(Rasulullah SAW)”.
Usman bin
Affan sangat mengagumi sifat dan kepribadian unik Rasulullah SAW, rasa
penasarannya itu membuat Beliau memberianikan diri untuk bertemu dengan
Rasulullah SAW. Keinginan itu akhirnya diwujudkan dengan cara Allah
mempertemukan beliau dengan Abu Bakar, yang mana rumah Beliau tidak begitu jauh
dengan rumah Abu Bakar.
Setelah
bertemu dan berbincang dengan Abu Bakar tentang Rasulullah SAW, rasa penasaran
semakin menghantui perasaan Usman bin Affan. Akhirnya Beliau memutuskan untuk
segera bertemu dengan Rasulullah SAW.
Beliau lalu berkunjung ke rumah Rasulullah sesuai dengan anjuran Abu
Bakar.
Setelah
bertemu, Usman bin Affan menghabiskan waktunya untuk mengobrol banyak dengan Rasulullah
SAW. Dan di sanalah Allah SWT menurunkan cahaya hidayah ke dalam hati sehingga
Beliau berikrar dan memeluk agama islam.
Status Usman bin Affan Dalam Keluarga
Rasulullah SAW
Usman bin
Affan tidak hanya sebagai sahabat dekat Rasulullah SAW saja, tetapi beliau juga
menantu Rasulullah SAW. Beliau dinikahkan oleh Rasulullah SAW dengan putrinya
bernama Ruqayyah. Namun, Ruqayyah meninggal ketika terjadi perang badar sughra
karena sakit, ini membuat Beliau tidak ikut serta dalam berperang.
Tak lama
kemudian, Rasulullah SAW menikahkan Usman bin Affan dengan putrinya yang lain,
yaitu Ummu Kultsum. Para sahabat pun menganggap Usman bin Affan sebagai orang
yang sangat beruntung karena menikahi dua putri Rasulullah SAW, mereka
menjuluki Beliau dengan sebutan “Dzu Nurain” artinya orang yang memiliki dua
cahaya.
Namun Ummu
Kultsum juga meninggal semasa Rosulullah SAW masih hidup, sedangkan Allah SWT
tidak memberikan Usman bin Affan keturunan dari keduanya.
Ustman bin
Affan merupakan sahabat Rasulullah yang dijamin masuk surga di kala masih
hidup. Sebelum masuk islam, beliau jatuh cinta dengan Ruqayyah bin Rasulullah
SAW. Namun karena Ruqayyah akan dinikahkan dengan pria lain, Ustman merasa
sedih dan menemui bibinya yang mana merupakan seorang dukun pada masa itu.
Namun takdir
Allah berkata lain, Ustman justru akhirnya masuk islam dan menikah dengan
Ruqayyah.Dan Rasulullah SAW bersabda, "Aku tidak menikahkan dua putriku
dengan Utsman, kecuali atas perintah dari langit. Dan seandainya aku masih
memiliki anak perempuan lagi, maka aku tidak akan menikahkan dengan pria lain,
selain Utsman". Dari sabda Rasulullah itu sudah dipastikan bahwa Ustman merupakan
sahabat yang istimewa.
Demikian
artikel tentang masuk islamnya Ustman Bin Affan ini. Apabila ada kekurangan
saya mohon maaf. Silahkan tinggalkan jejak di kolom komentar. Terimakasih Telah
berkunjung Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
0 Comments