Umar Bin Khattab Mampu membuat Rasulullah SAW Tersenyum

Umar bin Khattab adalah salah seorang sahabat Rasulullah S.A.W. yang juga adalah khalifah kedua Islam, Umar juga merupakan satu di antara empat orang Khalifah yang digolongkan sebagai Khalifah yang diberi petunjuk (Khulafaur Rasyidin).

Umar dilahirkan di kota Mekkah dari suku Bani Adi, salah satu rumpun suku Quraisy, suku terbesar di kota Mekkah saat itu. Ayahnya bernama Khattab bin Nufail Al Shimh Al Quraisyi dan ibunya Hantamah binti Hasyim, dari marga Bani Makhzum. Umar memiliki julukan yang diberikan oleh Nabi Muhammad S.A.W. yaitu Al-Faruk yang berarti orang yang bisa memisahkan antara kebenaran dan kebatilan.

Keluarga Umar tergolong dalam keluarga kelas menengah, ia bisa membaca dan menulis, yang pada masa itu merupakan sesuatu yang langka. Umar juga dikenal karena fisiknya yang kuat dimana ia menjadi juara gulat di Mekkah.

Lanjut cerita pada zamannya, ketika sahabat Umar bercengkrama dengan para sahabat-sahabatnya serta bersama Nabi Muhammad dikisahkan beliau mampu membuat Nabi tersenyum bahkan juga sampai mampu membuat air matanya jatuh menetes di kedua pipinya.

Berceritalah Sahabat Umar pada Nabi ”Dahulu sebelum aku mengenal Islam, aku membuat patung berhala dari manisan. Lalu aku pun menyembah patung manisan itu. Demi lata uzza mannat engkau lah yang mulia, beri aku makanan sebagai rizki darimu” Waktu itu aku menyembah patung namun perutku sedang lapar. Selesai menyembah berhala aku menuju

dapur, tak kudapatkan makanan disana lalu aku kembali keruangan persembahyangan. Tak

ada makanan selain tuhan sesembahanku, akhirnya dengan rasa sesal aku memakan tuhanku sendiri yang kusembah sembah sebelumnya. Aku memakan berhala tersebut mulai dari kepalanya, terus tangannya hingga habis tak tersisa.” Mendengar cerita Umar Nabi-pun tertawa hingga kelihatan gigi gerahamnya, Beliaupun bertanya: ”Dimana akal kalian waktu Itu ???”

Umar Menjawab: “Akal kami memang pintar namun sesembahan kami yang menyesatkan kami”

Sesekali senyum Nabi terpancar kemudian Beliau meminta sahabat Umar untuk bercerita tentang kisah yang membuatNya menangis. Umarpun menceritakan kisah yang dialaminya semasa hidupnya. "Dahulu aku punya seorang anak perempuan, aku ajak anak tersebut kesuatu tempat, tiba ditempat yang aku tuju, aku mulai menggali sebuah lubang. Setiap kali tanah yang aku gali mengenai bajuku, maka anak perempuanku membersihkannya. Dia tidak mengetahui sesungguhnya lubang yang aku gali adalah untuk menguburnya hidup-hidup, untuk persembahan berhala. Selesai menggali lubang, aku melempar anak perempuanku kedalam lubang. Burrr…. dia menangis kencang sambil menatap wajahku..... Masih terngiang wajah anakku yang masih tidak mengerti apa yang dilakukan ayahnya sendiri dari bawah lubang. Mendengar cerita itu Meneteslah air mata Rasulullah. Begitupun dengan Umar Bin Khattab menyesali perbuatan Jahiliyyahnya sebelum dia mengenal Islam. “Wallahu’alam”.

 



0 Comments