Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Meninggal adalah hal yang pasti akan dialami
oleh setiap manusia yang hidup. Juga, tidak ada yang tahu bahwa kita bisa
meninggal secara husnul khatimah atau tidak. Manusia hanya bisa berharap dan
berdoa, sedangkan Allah SWT yang menentukan.
Husnul khatimah menjadi suatu kondisi di mana
setiap manusia menginginkannya sebelum kematian datang menjemput. Mungkin kita
selalu senantiasa berdoa agar kelak Sang pencipta dapat mematikan kita dalam
keadaan sebagai muslim atau muslimah yang taat serta husnul khatimah.
Satu hal yang mesti kamu tahu, Allah SWT akan
memberikan petunjuk sebuah kabar gembira atau bisyarah bahwa dia telah mendapatkan keridhaan-Nya
sebagai bentuk keutamaan yang diberikan.
Allah SWT berfirman dalam QS. Fusshilat ayat
30 yang artinya:
"Sesungguhnya orang-orang yang
mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan
pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan:
"Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka
dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu."
Cita-cita terbesar setiap umat muslim pastilah
ingin meninggal dalam keadaan khusnul khotimah. Dalam islam, khusnul khotimah
berarti kondisi dimana manusia meninggal dalam keadaan terbaik dan memperoleh
kemulian di sisi Allah Ta’ala. Umumnya mereka adalah orang-orang yang beriman
serta bertakwa.
Cita-cita terbesar setiap umat muslim pastilah
ingin meninggal dalam keadaan khusnul khotimah. Dalam islam, khusnul khotimah
berarti kondisi dimana manusia meninggal dalam keadaan terbaik dan memperoleh
kemulian di sisi Allah Ta’ala. Umumnya mereka adalah orang-orang yang beriman
serta bertakwa.
Ada beberapa khusnul khotimah yang dirinci
oleh para ulama berdasar dalil-dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Diantaranya :
1. Meninggal dengan keringat di dahi, berdasar
hadits Ibnu Buraidah bin Hashib sebagai berikut ;
عَنِ ابْنِ
بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّه
كَانَ بِخُرَاسَانَ
فَعَادَ أَخًا لَهُ وَهُوَ مَرِيضٌ فَوَجَدَهُ بِالْمَوْتِ وَإِذَا هُوَ يَعْرَقُ جَبِينُهُ
فَقَالَ اللَّهُ أَكْبَرُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَقُولُ مَوْتُ الْمُؤْمِنِ بِعَرَقِ الْجَبِينِ
“Dari Ibnu Buraidah dari ayahnya bahwa ia
berada di Khurasan, ia menjenguk saudaranya yang sakit, ia menemuinya tengah
sekarat dan dahinya berkeringat, ia berkata: Allaahu Akbar, aku mendengar
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Orang mu`min meninggal dunia
dengan (mengeluarkan) keringat didahinya.” (HR. Ahmad)
2. Orang yang meninggal dalam keadaan
mengerjakan kebaikan atau amal sholeh. Seperti seseorang yang meninggal dalam
keadaan sholat, melaksanakan ibadah haji, bersilaturahmi dan sebagainya.
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda;
مَنْ قَالَ
: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ ابتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ ، خُتِمَ لَهُ بهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ
، وَمَنْ صَامَ يَوْمًا ابتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ خُتِمَ لَهُ بهَا ، دَخَلَ الْجَنَّةَ
، وَمَنْ تَصَدَّقَ بصَدَقَةٍ ابتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ خُتِمَ لَهُ بهَا ، دَخَلَ
الْجَنَّةَ “
“Barangsiapa yang meninggal ketika mengucap
‘Laa ilaaha illallah’ ikhlas karena maka dia masuk Surga, barangsiapa yang
berpuasa pada suatu hari kemudian meninggal maka dia masuk Surga, dan
barangsiapa yang bersedekah ikhlas karena Allah kemudian dia meninggal maka dia
masuk Surga.” (HR. Ahmad).*/Imron Mahmud
3. Seorang wanita yang meninggal karena
melahirkan anaknya. Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda;
قَتْلُ الْمُسْلِمِ
شَهَادَةٌ وَالطَّاعُونُ شَهَادَةٌ وَالْبَطْنُ وَالْغَرَقُ وَالْمَرْأَةُ يَقْتُلُهَا
وَلَدُهَا جَمْعَاءَ
“Terbunuhnya seorang muslim terhitung syahid,
kematian karena wabah thaun terhitung syahid, kematian karena sakit perut
terhitung syahid, kematian karena tenggelam terhitung syahid dan seorang wanita
yang mati karena melahirkan anaknya terhitung syahid.” (HR. Ahmad)
4. Orang yang meninggal karena tenggelam,
karena kejatuhan bangunan atau tebing. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda;
الشُّهَدَاءُ
خَمْسَةٌ الْمَطْعُونُ وَالْمَبْطُونُ وَالْغَرِقُ وَصَاحِبُ الْهَدْمِ وَالشَّهِيدُ
فِي سَبِيلِ اللَّهِ
“Orang yang mati syahid itu ada lima; orang
yang meninggal karena penyakit tha’un, sakit perut, tenggelam, orang yang
kejatuhan (bangunan atau tebing) dan
meninggal di jalan Allah.” (HR. Bukhari)
5. Orang yang meninggal karena sakit perut,
atau penyakit yang berhubungan dengan perut seperti; maag, kanker, usus buntu,
kolera, disentri, bat ginjal dan lain sebagainya.x
وَمَنْ مَاتَ
فِي الْبَطْنِ فَهُوَ شَهِيْدٌ
“Barangsiapa yang mati karena sakit perut maka
dia adalah syahid.” (HR. Muslim)
6. Orang yang meninggal pada malam Jum’at atau
hari Jum’at
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda “Tidaklah seorang muslim meninggal dunia di hari Jum’at atau pada
malam Jum’at kecuali Allah akan menjaganya dari fitnah kubur.” (HR. Ahmad dan
Tirmidzi)
7. Seseorang yang terbunuh karena
mempertahankan hartanya atau kehormatannya. Abu Hurairah RA meriwayatkan;
جَاءَ رَجُلٌ
إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ” أَرَأَيْتَ إِنْ جَاءَ رَجُلٌ يُرِيدُ أَخْذَ
مَالِي قَالَ : فَلَا تُعْطِهِ مَالَكَ قَالَ
: أَرَأَيْتَ إِنْ قَاتَلَنِي قَالَ : قَاتِلْهُ قَالَ : أَرَأَيْتَ إِنْ قَتَلَنِي قَالَ : فَأَنْتَ
شَهِيدٌ قَالَ : أَرَأَيْتَ إِنْ قَتَلْتُهُ قَالَ : هُوَ فِي النَّارِ “
Datang seorang laki-laki kepada Rasulullah
Shallallohu ‘alaihi wasallam dan bertanya; “Wahai Rasulullah, bagaimana kalau
ada seseorang yang hendak mengambil hartaku?” Beliau bersabda, “Jangan engkau
berikan hartamu!” Bagaimana kalau ia melawanku?” Beliau bersabda; “Lawanlah
dia!”, “Bagaimana kalau dia membunuhku?” Beliau bersabda; “Engkau syahid”,
“Bagaimana kalau aku yang membunuhnya?” Beliau bersabda; “Dia di neraka!.” (HR.
Muslim)
مَنْ قُتِلَ
دُونَ مَالِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ وَمَنْ قُتِلَ دُونَ دِينِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ وَمَنْ قُتِلَ دُونَ دَمِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ وَمَنْ
قُتِلَ دُونَ أَهْلِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ
“Barangsiapa yang terbunuh karena mempertahankan
hartanya maka dia syahid, barangsiapa yang terbunuh karena memeprtahankan
agamanya maka dia syahid, barangsiapa yang terbunuh karena mempertahankan
nyawanya maka dia syahid dan barangsiapa yang terbunuh karena memeprtahankan
keluarganya maka dia syahid.” (HR. Tirmidzi)
8. Seseorang
yang mengucap kalimat ‘Laa ilaaha illallah‘, berdasarkan sabda Nabi Shallallahu
‘alaihi wasallam;
مَنْ كَانَ آخِرُ كَلامِهِ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ
دَخَلَ الْجَنَّةَ
“Barangsiapa yang akhir perkataannya adalah
‘Laa ilaaha illallooh’ maka dia akan masuk Surga.” (HR. Abu Dawud)
Itulah kedelapan tanda-tanda orang meninggal
secara husnul khatimah.
0 Comments