6 Fakta Ilmiah Kebenaran Al-Qur'an Yang Sudah Di Teliti

 


Alquran bukan cuma menjadi mukjizat Nabi Muhammad SAW, melainkan sebagai panduan kehidupan bagi umat muslim dan tidak hanya dalam hal agama, tetapi juga sains, meskipun telah diturunkan ribuan tahun lalu, Alquran ternyata menjelaskan banyak fenomena ilmiah.

Hal itu, terbukti ketika sejumlah teori ilmiah ditemukan lantas dicocokkan dengan sejumlah ayat Alquran, ternyata keduanya memiliki kesesuaian di mana tidak hanya satu atau dua penemuan saja, namun banyak sekali.

 

Berikut fakta ilmiah terkait kehidupan yang telah dijelaskan dalam Alquran.

 

        1.  Besi Diturunkan dari Langit

Perlu waktu bertahun-tahun bagi para ilmuwan untuk meyakini bahwa besi bukanlah berasal dari perut atau bagian dalam bumi. Penelitian modern yang dilakukan oleh Dr Frosch sebagai ilmuwan dari NASA (Lembaga Astronomi Amerika Serikat) akhirnya mengungkap lewat uji laboratorium bahwa bumi tidak memproduksi besi.

 

Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa besi kemungkinan diturunkan dari langit. Dan hal itu juga sesuai dengan penjelasan dalam Al-Qur’an Surat Al Hadid ayat 25 berikut ini:

 

وَاَنْزَلْنَا الْحَدِيْدَ فِيْهِ بَأْسٌ شَدِيْدٌ وَّمَنَافِعُ لِلنَّاسِ

 

Artinya: Dan Kami menciptakan besi yang mempunyai kekuatan, hebat dan banyak manfaat bagi manusia.

 

Penjelasan ilmiah dari ayat itu adalah fenomena Supernova atau ledakan bintang yang jatuh ke bumi dan menjadi sebuah logam keras dan kuat.

 

        2.  Fungsi Gunung

Gunung ada atau muncul karena tumbukan lempengan-lempengan raksasa yang membentuk kerak bumi. lempengan yang lebih kuat menyelip ke bawah sedangkan lempengan yang lemah melipat ke atas membentuk dataran tinggi dan gunung

 

Banyak sekali fungsi gunung , Antara lain penahan guncangan, penyalur pembuangan tenaga panas bumi,penyubur tanah dan lain lainnya.

Al Qur’an menjelaskan fungsi gunung dalam beberapa ayat dalam Al Qur’an, antara lain :

 

وَجَعَلْنَا فِى الْاَرْضِ رَوَاسِيَ اَنْ تَمِيْدَ بِهِمْۖ وَجَعَلْنَا فِيْهَا يَهْتَدُوْنَ فِجَاجًا سُبُلًا لَّعَلَّهُمْ

 

“Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka, dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk.” (QS Al Anbiya:31).

 

 “Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan dan gunung-gunung sebagai pasak?” (QS. An Naba : 6-7 )

 

        3.  Langit Sebagai Pelindung Bumi

Sebagian besar manusia tentu sudah memahami betapa pentingnya keberadaan langit bagi bumi, mulai dari menjaga suhu dan temperatur hingga menjadi ‘pertahanan’ bumi dari benda asing yang ada di luar angkasa apabila masuk ke bumi.

 

Secara jelas dan gamblang Allah SWT pun telah menjelaskan hal itu lewat firman NYA dalam QS Al Anbiya ayat 32 berikut:

 

وَجَعَلْنَا السَّمَاۤءَ سَقْفًا مَّحْفُوْظًاۚ وَهُمْ عَنْ اٰيٰتِهَا مُعْرِضُوْنَ

 

Artinya: Dan Kami menjadikan langit sebagai atap yang terpelihara, namun mereka tetap berpaling dari tanda-tanda (kebesaran Allah) itu (matahari, bulan, angin, awan, dan lain-lain). ( QS Al Anbiya : 32 )

 

        4.  Rasa Sakit Tergantung Pada Kulit

Seluruh manusia tentu mengenal apa itu rasa sakit, namun penjelasan ilmiah terhadap adanya rasa sakit itu baru diketahui beberapa waktu belakangan ini dimana ternyata rasa sakit itu sendiri berasal dari kulit dan bukan dari otak.

 

Sains menjelaskan bahwa kulit kita memiliki syaraf khusus sebagai reseptor rasa sakit. Penemuan itu juga sejalan dengan Al-Qur’an Surat An-Nisa ayat 56 berikut:

اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِاٰيٰتِنَا سَوْفَ نُصْلِيْهِمْ نَارًاۗ كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُوْدُهُمْ بَدَّلْنٰهُمْ جُلُوْدًا غَيْرَهَا لِيَذُوْقُوا الْعَذَابَۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَزِيْزًا حَكِيْمًا

Artinya: Sungguh, orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti dengan kulit yang lain, agar mereka merasakan azab. ( QS. An-Nisa : 56 )

 

Ayat tersebut dapat dipahami bahwa kulit lah yang menyebabkan adanya rasa sakit itu sendiri dengan perumpamaan mekanisme azab yang dilakukan oleh-Nya.

 

        5.  Bagian Otak yang Mengendalikan Gerak Kita

 

كَلَّا لَىِٕنْ لَّمْ يَنْتَهِ ەۙ لَنَسْفَعًاۢ بِالنَّاصِيَةِۙ

نَاصِيَةٍ كَاذِبَةٍ خَاطِئَةٍۚ

 

“Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka.” (QS. Al Alaq:15-16).

 

Ungkapan “ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka” dalam ayat di atas sungguh menarik. Penelitian yang dilakukan di tahun-tahun belakangan mengungkapkan bahwa bagian prefrontal, yang bertugas mengatur fungsi-fungsi khusus otak, terletak pada bagian depan tulang tengkorak. Para ilmuwan hanya mampu menemukan fungsi bagian ini selama kurun waktu 60 tahun terakhir, sedangkan Al Qur’an telah menyebutkannya 1400 tahun lalu. Jika kita lihat bagian dalam tulang tengkorak, di bagian depan kepala, akan kita temukan daerah frontal cerebrum (otak besar).

 

Jelas bahwa ungkapan “ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka” benar-benar merujuk pada penjelasan di atas. Fakta yang hanya dapat diketahui para ilmuwan selama 60 tahun terakhir ini, telah dinyatakan Allah dalam Al Qur’an sejak dulu.

  

        6.  Sungai di dasar Laut

Fenomena sungai di dasar laut ditemukan oleh Ilmuan asal Prancis bernama Jaques Yves Cousteau dia berhasil menemukan air tawar yang mengalir di antara air laut yang asin di dasar lautan.

 

Para ahli menyebut fenomena ini sebagai lapisan Hidrogen Sulfida, karena air yang mengalir di sungai dasar laut ini memiliki rasa air tawar. Selain itu sungai dasar laut ini ditumbuhi daun-daunan dan pohon. Subhanallah.

 

Fenomena ini juga sudah disebutkan dalam Al Qur’an surah Al Furqaan ayat 53:

 

“Dan Dialah (Allah) yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan), yang satu tawar dan segar dan yang lainnya asin. Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang tidak tembus.” (QS Al Furqan: 53).


        7.  Garis Edar Tata Surya

Fakta-fakta yang disampaikan dalam Al Qur’an ini telah ditemukan melalui pengamatan astronomis di zaman kita. Menurut perhitungan para ahli astronomi, matahari bergerak dengan kecepatan luar biasa yang mencapai 720 ribu km per jam ke arah bintang Vega dalam sebuah garis edar yang disebut Solar Apex. Ini berarti matahari bergerak sejauh kurang lebih 17.280.000 kilometer dalam sehari. Bersama matahari, semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi matahari juga berjalan menempuh jarak ini. Selanjutnya, semua bintang di alam semesta berada dalam suatu gerakan serupa yang terencana. Mengenai Fenomena tata surya dan garis edar sudah tertulis di dalam Al Qur’an, antara lain dalam surah Al Anbiya ayat 33 dan surah yasin ayat 38-40;

 

“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (QS Al Anbiya:33).

 

“Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua. Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.”(QS Yaa Siin: 38-40).


0 Comments