Alquran bukan cuma menjadi mukjizat Nabi Muhammad SAW, melainkan sebagai panduan kehidupan bagi umat muslim dan tidak hanya dalam hal agama, tetapi juga sains, meskipun telah diturunkan ribuan tahun lalu, Alquran ternyata menjelaskan banyak fenomena ilmiah.
Hal itu, terbukti ketika sejumlah teori ilmiah
ditemukan lantas dicocokkan dengan sejumlah ayat Alquran, ternyata keduanya
memiliki kesesuaian di mana tidak hanya satu atau dua penemuan saja, namun
banyak sekali.
Berikut fakta ilmiah terkait kehidupan yang telah
dijelaskan dalam Alquran.
1. Besi Diturunkan dari Langit
Perlu waktu bertahun-tahun bagi para ilmuwan untuk
meyakini bahwa besi bukanlah berasal dari perut atau bagian dalam bumi.
Penelitian modern yang dilakukan oleh Dr Frosch sebagai ilmuwan dari NASA
(Lembaga Astronomi Amerika Serikat) akhirnya mengungkap lewat uji laboratorium
bahwa bumi tidak memproduksi besi.
Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa besi
kemungkinan diturunkan dari langit. Dan hal itu juga sesuai dengan penjelasan
dalam Al-Qur’an Surat Al Hadid ayat 25 berikut ini:
وَاَنْزَلْنَا الْحَدِيْدَ فِيْهِ بَأْسٌ شَدِيْدٌ وَّمَنَافِعُ
لِلنَّاسِ
Artinya: Dan
Kami menciptakan besi yang mempunyai kekuatan, hebat dan banyak manfaat bagi
manusia.
Penjelasan ilmiah dari ayat itu adalah fenomena
Supernova atau ledakan bintang yang jatuh ke bumi dan menjadi sebuah logam
keras dan kuat.
2. Fungsi Gunung
Gunung ada atau muncul karena tumbukan
lempengan-lempengan raksasa yang membentuk kerak bumi. lempengan yang lebih
kuat menyelip ke bawah sedangkan lempengan yang lemah melipat ke atas membentuk
dataran tinggi dan gunung
Banyak sekali fungsi gunung , Antara lain penahan
guncangan, penyalur pembuangan tenaga panas bumi,penyubur tanah dan lain
lainnya.
Al Qur’an menjelaskan fungsi gunung dalam beberapa
ayat dalam Al Qur’an, antara lain :
وَجَعَلْنَا فِى الْاَرْضِ رَوَاسِيَ اَنْ تَمِيْدَ
بِهِمْۖ وَجَعَلْنَا فِيْهَا يَهْتَدُوْنَ فِجَاجًا سُبُلًا لَّعَلَّهُمْ
“Dan telah
Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak)
goncang bersama mereka, dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan
yang luas, agar mereka mendapat petunjuk.” (QS Al Anbiya:31).
“Bukankah
Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan dan gunung-gunung sebagai
pasak?” (QS. An Naba : 6-7 )
3. Langit Sebagai Pelindung Bumi
Sebagian besar manusia tentu sudah memahami betapa
pentingnya keberadaan langit bagi bumi, mulai dari menjaga suhu dan temperatur
hingga menjadi ‘pertahanan’ bumi dari benda asing yang ada di luar angkasa
apabila masuk ke bumi.
Secara jelas dan gamblang Allah SWT pun telah
menjelaskan hal itu lewat firman NYA dalam QS Al Anbiya ayat 32 berikut:
وَجَعَلْنَا السَّمَاۤءَ سَقْفًا مَّحْفُوْظًاۚ وَهُمْ عَنْ
اٰيٰتِهَا مُعْرِضُوْنَ
Artinya: Dan
Kami menjadikan langit sebagai atap yang terpelihara, namun mereka tetap
berpaling dari tanda-tanda (kebesaran Allah) itu (matahari, bulan, angin, awan,
dan lain-lain). ( QS Al Anbiya : 32 )
4. Rasa Sakit Tergantung Pada Kulit
Seluruh manusia tentu mengenal apa itu rasa sakit,
namun penjelasan ilmiah terhadap adanya rasa sakit itu baru diketahui beberapa
waktu belakangan ini dimana ternyata rasa sakit itu sendiri berasal dari kulit
dan bukan dari otak.
Sains menjelaskan bahwa kulit kita memiliki syaraf
khusus sebagai reseptor rasa sakit. Penemuan itu juga sejalan dengan Al-Qur’an
Surat An-Nisa ayat 56 berikut:
اِنَّ
الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِاٰيٰتِنَا سَوْفَ نُصْلِيْهِمْ نَارًاۗ كُلَّمَا نَضِجَتْ
جُلُوْدُهُمْ بَدَّلْنٰهُمْ جُلُوْدًا غَيْرَهَا لِيَذُوْقُوا الْعَذَابَۗ اِنَّ
اللّٰهَ كَانَ عَزِيْزًا حَكِيْمًا
Artinya:
Sungguh, orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan
ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti dengan kulit yang
lain, agar mereka merasakan azab. ( QS. An-Nisa : 56 )
Ayat tersebut dapat dipahami bahwa kulit lah yang
menyebabkan adanya rasa sakit itu sendiri dengan perumpamaan mekanisme azab
yang dilakukan oleh-Nya.
5. Bagian Otak yang Mengendalikan Gerak Kita
كَلَّا لَىِٕنْ لَّمْ يَنْتَهِ ەۙ لَنَسْفَعًاۢ بِالنَّاصِيَةِۙ
نَاصِيَةٍ كَاذِبَةٍ خَاطِئَةٍۚ
“Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti
(berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, (yaitu) ubun-ubun orang
yang mendustakan lagi durhaka.” (QS. Al Alaq:15-16).
Ungkapan “ubun-ubun orang yang mendustakan lagi
durhaka” dalam ayat di atas sungguh menarik. Penelitian yang dilakukan di
tahun-tahun belakangan mengungkapkan bahwa bagian prefrontal, yang bertugas
mengatur fungsi-fungsi khusus otak, terletak pada bagian depan tulang
tengkorak. Para ilmuwan hanya mampu menemukan fungsi bagian ini selama kurun
waktu 60 tahun terakhir, sedangkan Al Qur’an telah menyebutkannya 1400 tahun
lalu. Jika kita lihat bagian dalam tulang tengkorak, di bagian depan kepala,
akan kita temukan daerah frontal cerebrum (otak besar).
Jelas bahwa ungkapan “ubun-ubun orang yang
mendustakan lagi durhaka” benar-benar merujuk pada penjelasan di atas. Fakta
yang hanya dapat diketahui para ilmuwan selama 60 tahun terakhir ini, telah
dinyatakan Allah dalam Al Qur’an sejak dulu.
6. Sungai di dasar Laut
Fenomena sungai di dasar laut ditemukan oleh Ilmuan
asal Prancis bernama Jaques Yves Cousteau dia berhasil menemukan air tawar yang
mengalir di antara air laut yang asin di dasar lautan.
Para ahli menyebut fenomena ini sebagai lapisan
Hidrogen Sulfida, karena air yang mengalir di sungai dasar laut ini memiliki
rasa air tawar. Selain itu sungai dasar laut ini ditumbuhi daun-daunan dan
pohon. Subhanallah.
Fenomena ini juga sudah disebutkan dalam Al Qur’an
surah Al Furqaan ayat 53:
“Dan Dialah
(Allah) yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan), yang satu tawar dan
segar dan yang lainnya asin. Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang
tidak tembus.” (QS Al Furqan: 53).
7. Garis Edar Tata Surya
Fakta-fakta yang disampaikan dalam Al Qur’an ini
telah ditemukan melalui pengamatan astronomis di zaman kita. Menurut
perhitungan para ahli astronomi, matahari bergerak dengan kecepatan luar biasa
yang mencapai 720 ribu km per jam ke arah bintang Vega dalam sebuah garis edar
yang disebut Solar Apex. Ini berarti matahari bergerak sejauh kurang lebih
17.280.000 kilometer dalam sehari. Bersama matahari, semua planet dan satelit
dalam sistem gravitasi matahari juga berjalan menempuh jarak ini. Selanjutnya,
semua bintang di alam semesta berada dalam suatu gerakan serupa yang terencana.
Mengenai Fenomena tata surya dan garis edar sudah tertulis di dalam Al Qur’an,
antara lain dalam surah Al Anbiya ayat 33 dan surah yasin ayat 38-40;
“Dan Dialah
yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari
keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (QS Al Anbiya:33).
“Dan matahari
berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi
Maha Mengetahui.telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga
(setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk
tandan yang tua. Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun
tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.”(QS
Yaa Siin: 38-40).
0 Comments