Abu Bakar Ash Siddiq
Sahabat Rasulullah SAW yang satu ini adalah sosok sangat
berpengaruh dan paling berjasa bagi Rasulullah SAW dan Agama Islam. Beliau
adalah Abu Bakar Ass-shiddiq radhiallahu’anhu (RA), orang pertama yang memeluk
Islam bersama Ali bin Abi Thalib (RA) dan Sayyidah Khadijah RA (istri
Rasulullah SAW).
Sedangkan julukan Ash Shiddiq artinya selalu membenarkan
kabar Nabi Muhammad SAW dengan keyakinan penuh. Beliau juga dijuluki Ash
Shiddiq karena beliau adalah lelaki pertama yang membenarkan dan beriman kepada
Nabi Muhammad SAW. Abu Bakar dilahirkan 2 tahun 6 bulan setelah tahun gajah.
Ciri fisik beliau berkulit putih, bertubuh kurus, berambut
lebat, tampak kurus wajahnya, dahinya muncul, dan ia sering memakai hinaa dan
katm. Sahabat Nabi yang lemah lembut ini dikenal tegas dan memiliki pendirian
yang kokoh.
Tidak ada lelaki di dunia yang memiliki keutaman sebanyak keutamaan
Abu Bakar. Berikut Keutamaan yang dimilinya:
1.
Manusia
Terbaik setelah Nabi Muhammad SAW dari Golongannya
Ibnu ‘Umar RA berkata:
كنا نخيّر بين الناس في زمن النبي صلى الله عليه وسلم ، فنخيّر أبا بكر ، ثم عمر بن الخطاب ، ثم عثمان بن عفان رضي الله عنهم
Artinya: “Kami pernah memilih orang terbaik di masa Nabi SAW.
Kami pun memilih Abu Bakar, setelah itu Umar bin Khattab, lalu ‘Utsman bin
Affan Radhiallahu’anhu,” (HR Bukhari).
Beliau juga orang yang paling pertama beriman kepada
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, menemani Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam dan membenarkan perkataannya. Hal ini terus berlanjut selama
Rasulullah tinggal di Mekkah, walaupun banyak gangguan yang datang. Abu Bakar
juga menemani Rasulullah ketika hijrah.
2.
Menemani
Nabi Muhammad SAW di Gua Saat Dikejar Kaum Quraisy
Allah SWT berfirman dalam QS At Taubah Ayat 40:
اثْنَيْنِ اِذْ هُمَا فِى الْغَارِ اِذْ يَقُوْلُ لِصَاحِبِهٖ لَا تَحْزَنْ اِنَّ اللّٰهَ مَعَنَاۚ
Artinya: “Jika kamu tidak menolongnya (Muhammad), sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir mengusirnya (dari Mekah); sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: "Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah beserta kita” (QS At Taubah: 40).
As Suhaili berkata: “Perhatikanlah baik-baik, di sini
Rasulullah SAW berkata ‘janganlah kamu bersedih’ namun tidak berkata ‘janganlah
kamu takut’.
Karena ketika itu rasa sedih Abu Bakar terhadap keselamatan
Rasulullah SAW sangat mendalam, sampai-sampai rasa takutnya terkalahkan,”.
Ketika hendak memasuki gua pun, Abu Bakar masuk terlebih
dahulu untuk memastikan tidak ada hal yang dapat membahayakan Nabi Muhammad
SAW.
3.
Menginfaqkan
Seluruh Harta Saat Dianjurkan Sedekah
Umar bin Khattab RA berkata:
Artinya: “Rasulullah SAW memerintahkan kami untuk bersedekah,
maka kami pun melaksanakannya. Umar berkata: ‘Semoga hari ini aku bisa
mengalahkan Abu Bakar’. Aku pun membawa setengah dari seluruh hartaku. Sampai
Rasulullah SAW bertanya: ‘Wahai Umar, apa yang kau sisakan untuk keluargamu?’.
Kujawab: ‘Semisal dengan ini’. Lalu Abu Bakar datang membawa seluruh hartanya.
Rasulullah SAW lalu bertanya: ‘Wahai Abu Bakar, apa yang kau sisakan untuk
keluargamu?’. Abu Bakar menjawab: ‘Ku tinggalkan bagi mereka, Allah dan
Rasul-Nya’. Umar berkata: ‘Demi Allah, aku tidak akan bisa mengalahkan Abu
Bakar selamanya’,” (HR Tirmidzi)
4. Abu Bakar adalah orang yang paling dicintai Nabi Muhammad SAW.
‘Amr bin Al Ash Radhiallahu’anhu bertanya kepada Nabi SAW:
أَيُّ النَّاسِ أَحَبُّ إِلَيْكَ؟ قَالَ : عَائِشَةُ، فَقُلْتُ : مِنَ الرِّجَالِ؟ فَقَالَ : أَبُوهَا،
قُلْتُ : ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: ثُمَّ عُمَرُ بْنُ الخَطَّابِ, فَعَدَّ رِجَالًا
5.
Allah
Ta’ala mensucikan Abu Bakar.
Allah Ta’ala berfirman dalam QS Al Lail Ayat 17-21:
وَسَيُجَنَّبُهَا ٱلْأَتْقَى, ٱلَّذِى يُؤْتِى مَالَهُۥ يَتَزَكَّىٰ, وَمَا لِأَحَدٍ عِندَهُۥ مِن نِّعْمَةٍ تُجْزَىٰٓ
إِلَّا ٱبْتِغَآءَ وَجْهِ رَبِّهِ ٱلْأَعْلَىٰ, وَلَسَوْفَ يَرْضَىٰ
“Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa dari neraka itu, Yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya, Padahal tidak ada seorang pun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya, Tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridaan Tuhannya Yang Maha Tinggi. Dan kelak dia benar-benar mendapat kepuasan” (QS. Al Lail: 17-21)
Ayat ini turun berkenaan dengan Abu Bakar.Selain itu beliau
juga termasuk As Sabiquunal Awwalun,
dan Allah Ta’ala berfirman dalam QS At Taubah Ayat 100:
“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk
Islam) di antara orang-orang muhajirin dan Ansar dan orang-orang yang mengikuti
mereka dengan baik, Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada Allah
dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di
dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang
besar.” (QS. At Taubah: 100)
6.
Abu Bakar
didoakan oleh Nabi untuk memasuki semua pintu surga.
Rasulullah SAW bersabda: “Orang memberikan menyumbangkan dua
harta di jalan Allah, maka ia akan dipanggil oleh salah satu dari pintu surga:
“Wahai hamba Allah, kemarilah untuk menuju kenikmatan”. Jika ia berasal dari
golongan orang-orang yang suka mendirikan salat, ia akan dipanggil dari pintu
salat. Yang berasal dari kalangan mujahid, maka akan dipanggil dari pintu
jihad. Jika ia berasal dari golongan yang gemar bersedekah akan dipanggil dari
pintu sedekah” (HR. Al Bukhari-Muslim)
7.
Umat
Muhammad Diperintahkan untuk Meneladani Abu Bakar Ash Shiddiq
Nabi SAW bersabda:
Artinya: “Ikutilah jalan orang-orang sepeninggalku, yaitu Abu
Bakar dan Umar” (HR Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Maajah).
8.
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menjamin ketangguhan iman Abu Bakar
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu menceritakan bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Ketika suatu hari seorang penggembala (dari Bani Israil)
sedang bersama kambing gembalaannya, tiba-tiba seekor serigala datang memangsa
seekor kambing, kemudian si penggembala berhasil merebutnya kembali, maka
serigala tersebut menoleh sambil mengatakan, ‘Punya siapakah kambing-kambing
itu nanti pada hari As-sab’u, hari ketika tidak ada yang menggembalakan
selainku?’ (Kisah lain) ketika seseorang sedang menuntun seekor sapi yang telah
ia pikulkan beban berat di atas punggungnya, maka sapi tersebut menoleh dan
memprotesnya, ‘Aku tidak diciptakan untuk pekerjaan ini, aku hanya diciptakan
untuk membajak tanah. Maka orang-orang (yang mendengar kisah Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam terheran-heran sambil mengatakan), ‘Subhanallah,
beliaupun bersabda, ‘Adapun aku, Abu Bakar, dan Umar, maka kami percaya dengan
kisah ini.” (HR. Bukhari, no. 3663 dan Muslim, no. 2388)
Juga dibuktikan bagaimana Abu Bakar mempercayai berita Isra’ dan Mikraj.
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Ketika Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam diperjalankan ke Masjidil Aqsha, maka orang-orang
pun mulai memperbincangkannya. Sebagian orang yang sebelumnya beriman dan
membenarkannya menjadi murtad, mereka pun datang menemui Abu Bakar Ash-Shiddiq
radhiyallahu ‘anhu seraya berkata,
“Apakah engkau mengetahui kalau temanmu mengaku melakukan perjalanan pada malam hari ke Baitul Maqdis?”
Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu bertanya,
“Apakah ia mengatakan seperti itu?” “Iya”, jawabnya.
Abu Bakar berkata,
“Andai ia memang mengatakan seperti itu sungguh ia benar.”
Mereka berkata,
“Apakah engkau mempercayainya bahwa ia pergi semalaman ke Baitul Maqdis dan sudah kembali pada pagi harinya?”
Abu Bakar menjawab,
“Ya, bahkan aku membenarkannya yang lebih jauh dari itu. Aku percaya tentang wahyu langit yang turun pagi dan petang.”
Aisyah mengatakan,
“Itulah mengapa beliau dinamakan Abu Bakar Ash-Shiddiq, orang
yang membenarkannya.” (HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrak, 3:65. Al-Hafizh
Adz-Dzahabi dalam At-Talkhish mengatakan bahwa hadits ini sahih).
9.
Abu Bakar
radhiyallahu ‘anhu memiliki sifat lemah lembut dan pemaaf.
Kisah terfitnahnya ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, putri Abu
Bakar radhiyallahu anhu adalah bukti hasadnya (kedengkian) orang-orang munafik
terhadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para pengikutnya. Ketika
terjadi penuduhan, Mishthoh bin Utsatsah adalah seorang yang terlibat dalam
fitnah tersebut, padahal Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu selama ini yang
memberinya nafkah, maka beliau marah dan bersumpah untuk tidak memberikan
nafkah kembali, hingga turunlah firman Allah SWT dalam QS An Nur Ayat 22,
“Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat (nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang?” (QS. An-Nuur: 22)
Maka Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu segera mengatakan,
بَلَى وَاللَّهِ إِنِّي لَأُحِبُّ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لِي، فَرَجَعَ إِلَى مِسْطَحٍ الَّذِي كَانَ
يُجْرِي عَلَيْهِ
“Ya, demi Allah, sungguh aku lebih suka Allah mengampuni dosaku.” Kemudian beliau radhiyallahu ‘anhu kembali memberikan nafkah kepada Mishthah. (HR. Bukhari, no. 2661 dan Muslim, no. 2770)
Ketika perang Badar telah usai, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam merundingkan para tawanan dengan para sahabatnya. Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu menganjurkan untuk membunuh semuanya, sedangkan Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu justru mengatakan,
يَا نَبِيَّ اللهِ، هُمْ بَنُو الْعَمِّ وَالْعَشِيرَةِ، أَرَى أَنْ تَأْخُذَ مِنْهُمْ فِدْيَةً فَتَكُونُ لَنَا
قُوَّةً عَلَى الْكُفَّارِ، فَعَسَى اللهُ أَنْ يَهْدِيَهُمْ لِلْإِسْلَامِ
Wahai Nabi Allah, mereka adalah anak dari paman dan keluarga kita, aku memandang jikalah engkau mengambil denda dari mereka sehingga dapat memperkuat kita dalam menghadapi orang kafir, mudah-mudahan Allah memberi hidayah mereka agar masuk Islam. (HR. Muslim, no. 1763)
10.
Abu Bakar
adalah khalil bagi Nabi Muhammad SAW.
Imam Al Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadis dari Abu Sa’id
Al Khudri RA, ia berkata: “Rasulullah SAW berkhutbah kepada manusia, beliau
bersabda: ‘Sesungguhnya Allah Ta’ala memilih hamba di antara dunia dan apa yang
ada di dalamnya. Namun hamba itu hanya dapat memilih apa yang Allah tentukan’.
Lalu Abu Bakar menangis. Kami pun heran dengan tangisan beliau itu, hanya
karena Rasulullah mengabarkan tentang hamba pilihan. Padahal Rasulullah SAW lah
orangnya, dan Abu Bakar lebih paham dari kami. Lalu Rasulullah SAW bersabda:
‘Sesungguhnya orang yang sangat besar jasanya padaku dalam kedekatan dan
kerelaan mengeluarkan harta, ialah Abu Bakar. Andai saja aku diperbolehkan
mengangkat seorang kekasihku selain Rabbku pastilah aku akan memilih Abu Bakar,
namun cukuplah persaudaraan se-Islam dan kecintaan karenanya. Maka jangan
ditinggalkan pintu kecil di masjid selain pintu Abu Bakar saja’”
11.
Terdapat
banyak isyarat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk memberikan kekhilafahan
kepada Abu Bakar.
Di antara hadits-hadits tersebut adalah perintah Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk memimpin shalat lima waktu ketika beliau
sakit keras di akhir hayatnya. ‘Aisyah radhiyallahu anha menceritakan saat-saat
terakhir sebelum ajal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjemput,
فَأَرْسَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى أَبِي بَكْرٍ بِأَنْ يُصَلِّيَ بِالنَّاسِ,
وِفِيْهِ : فَصَلَّى أَبُوبَكْرٍ تِلْكَ الأَيَّامَ
“Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus seseorang agar menyuruh Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu memimpin shalat. Dalam riwayat tersebut dikatakan: Maka Abu Bakar menjadi imam pada hari-hari itu.” (HR. Bukhari, no. 687 dan Muslim, no. 418)
Ketika terjadi sedikit perbedaan pendapat dalam menentukan
khalifah setelah wafatnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Umar bin
Khattab radhiyallahu ‘anhu menjadikan alasan tersebut sebagai sebab kuat bahwa
Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu yang paling berhak. ‘Umar berkata,
“Wahai kaum Anshar, bukankah kalian tahu bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memerintahkan Abu Bakar untuk memimpin
shalat kaum Muslimin, maka siapakah di antara kalian yang rela untuk melangkahi
Abu Bakar? Maka orang-orang Anshar pun menjawab: Kita berlindung kepada Allah
dari melangkahi Abu Bakar.” (HR. Ahmad, 1:282)
مُتَمَنٍّ وَيَقُولُ قَائِلٌ : أَنَا أَوْلَى، وَيَأْبَى اللهُ وَالْمُؤْمِنُونَ إِلَّ اأَبَابَكْرٍ
“Panggilkan Abu Bakar ayahmu, dan juga saudaramu agar aku
tuliskan sebuah wasiat, karena sungguh aku khawatir akan ada orang yang
bercita-cita, atau ada yang mengatakan, ‘Aku lebih berhak,’ sementara Allah dan
orang-orang yang beriman merasa enggan kecuali hanya kepada Abu Bakar.” (HR.
Muslim, no. 2387)
12. Abu Bakar melakukan banyak perbuatan mulia dalam sehari.
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ الْيَوْمَ صَائِمًا قَالَ أَبُو بَكْرٍ أَنَا قَالَ فَمَنْ
تَبِعَ مِنْكُمْ الْيَوْمَ جَنَازَةً قَالَ أَبُو بَكْرٍ أَنَا قَالَ فَمَنْ أَطْعَمَ مِنْكُمْ الْيَوْمَ مِسْكِينًا قَالَ أَبُو بَكْرٍ أَنَا
قَالَ فَمَنْ عَادَ مِنْكُمْ الْيَوْمَ مَرِيضًا قَالَ أَبُو بَكْرٍ أَنَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا
اجْتَمَعْنَ فِي امْرِئٍ إِلَّا دَخَلَ الْجَنَّةَ
13.
Orang
musyrik mensifati Abu Bakar sebagaimana Khadijah mensifati Rasulullah SAW.
Mereka berkata tentang Abu Bakar: “Apakah kalian mengusir
orang yang suka bekerja untuk mereka yang tidak berpunya, menyambung
silaturahim, menanggung orang-orang yang lemah, menjamu tamu dan selalu
menolong di jalan kebenaran?” (HR. Al Bukhari)
14.
Ali bin Abi
Thalib mengenal keutamaan Abu Bakar.
Muhammad bin Al Hanafiyyah berkata, aku bertanya kepada
ayahku, yaitu Ali bin Abi Thalib: “Manusia mana yang terbaik sepeninggal
Rasulullah SAW? Ali menjawab: Abu Bakar. Aku berkata: ‘Kemudian siapa lagi?’.
Ali berkata: ‘Lalu Umar’. Aku lalu khawatir yang selanjutnya adalah Utsman,
maka aku berkata: ‘Selanjutnya engkau?’. Ali berkata: ‘Aku ini hanyalah orang
muslim biasa’” (HR. Bukhari)
Selain 14 keutamaan di atas, Abu Bakar juga dikenal sebagai
sahabat yang bersikap zuhud. Beliau meninggal tanpa meninggalkan sepeserpun
dirham atau dinar. Ia orang yang wara’ dan zuhud terhadap dunia sampai-sampai
ketika menjadi khalifah, Abu Bakar tetap bekerja mencari nafkah. Abu Bakar
wafat pada hari Senin di bulan Jumadil Awwal tahun 13 Hijriyah ketika beliau
berusia 63 tahun. Semoga Allah meridhai Beliau.
0 Comments