Malaikat Yang Tidak Pernah Tersenyum Sejak Neraka Di Ciptakan

Malaikat merupakan mahkluk ciptaan Allah yang ghaib. Berbeda dengan makhluk lainnya, malaikat tercipta dari nur atau cahaya. Malaikat adalah satu-satunya mahluk Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang paling taat dan tunduk kepada-NYA. Allah Subhanahu Wa Ta'ala menciptakan malaikat dengan tanpa mempunyai nafsu dan pikiran.


Malaikat hanya mengerjakan apapun yang diperintahkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala kepada mereka. Tidak ada yang tahu pasti berapa jumlah malaikat sesungguhnya. Hanya Allah yang maha Mengetahui yang tahu pasti.

Namun dalam kehidupan kita hanya ada sepuluh nama malaikat yang wajib kita ketahui dan imani. Diantaranya adalah malaikat Mikail, yang bertugas untuk memberi rezeki kepada seluruh mahkluk Allah.

Mikail memiliki pasukan yang dapat membantunya untuk mengatur alam seperti tanaman, hujan, angin, jalannya matahari, bulan dan bintang yang merupakan proses perputaran siang dan malam.

Mikail adalah malaikat yang sangat khusyu' dan takut kepada Allah. Hal ini dibuktikan dengan kisah yang cukup mahsyur saat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengalami Isra' Miraj.

Kala itu, para malaikat menyambut kedatangan Rasulullah ke atas langit sementara Jibril menemani di sisi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Lantas, nampak oleh Rasulullah salah satu malaikat yang bermuka datar dan tidak tersenyum sama sekali dengan kehadirannya.

مَا لِي لَمْ أَرَ مِيكَائِيلَ ضَاحِكًا قَطُّ؟ مَا ضَحِكَ مُنْذُ خُلِقَتِ النَّارُ

"Mengapa aku belum pernah melihat Malaikat Mikail tertawa?" Jibril menjawab, "Ia tidak pernah tertawa sejak neraka diciptakan." Hadits ini diriwayatkan juga oleh al-Ajurri dan Ibnu Abid Dunya serta al-Baihaqi.

Dikutip dari buku Ad Daa wad Dawaa karya Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, disebut juga dalam kitab al-Musnad, dari Anas bin Malik, ia mengatakan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,  

مَرَرْتُ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِي عَلَى قَوْمٍ تُقْرَضُ شِفَاهُهُمْ بِمَقَارِيْضَ مِنْ نَارٍ. 

فَقُلْتُ: مَنْ هَؤُ لَاءِ؟ فَقَالُوْا: خُطَبَاءُمِنْ أُمَّتِكَ مِنْ أَهْلِ الدُّنْيَا، 

كَانُوْايَأْمُرُوْنَ النَّاسَ بِاالْبِرِّ وَيَنْسَوْنَ أَنْفُسَهُمْ. أَفَلَا يَعْقِلُوْنَ؟

"Pada malam Isra Mi'raj, aku melewati suatu kaum yang bibir mereka digunting dengan gunting api neraka. Aku bertanya, 'Siapakah mereka?' Mereka (Jibril dan para malaikat) menjawab, 'Para khathib (tukang khutbah) dari umatmu di dunia. Mereka menyuruh manusia untuk melakukan kebaikan, tetapi mereka melupakannya sendiri. Tidakkah mereka berpikir?" Hadits riwayat Ahmad, al-Khathib, al-Baghawi.

Dari Anas, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,

 لَمَّا عُرِجَ بِيْ, مَرَرْتُ بِقَوْمٍ لَهُمْ أَظْفَارٌ مِنْ نُحَاسٍ يَخْمِشُوْنَوُجُوْهَهُمْ 

وَ صُدُوْرَهُمْ فَقُلْتُ : مَنْ هَؤُلآء يَا جِبْرِيْلُِ؟ قَالَ : هَؤُلآء الَّذِيْنَ 

يَأْكُلُوْنَ لُحُوْمَ النَّاسَ وَيَقَعُوْنَ فِيْ “

"Ketika beliau di-Mi'raj-kan, beliau melewati sekelompok orang yang mempunyai kuku-kuku dari tembaga. Mereka mencakar-cakar wajah dan dada mereka sendiri dengan kuku tembaga tersebut. Lalu, beliau bertanya kepada Jibril, 'Wahai Jibril siapa mereka itu?' Jibril menjawab, 'Mereka adalah orang-orang yang sering makan daging manusia (gibah) dan mereka yang suka membicarakan kejelekan orang lain.'" Hadits riwayat Ahmad dan Abu Dawud.

0 Comments