Membahas Negara Indonesia kini perlu kiranya memperdalam dan
memperbanyak referensi bacaan, guna menggali informasi agar selalu
memperhatikan, mereview ulang, mengamati bersama hingga membongkar sejarah
Indoneisa yang sebagian telah dihilangkan atau sampai mungkin ditutup tutupi
supaya kita semua tidak mengettahui sejarah yang sebenarnya. Negara indonesia
yang kita cintai, merupakan negara yang besar dengan Perjuangan yang panjang,
penuh dengan segala macam bentuk perjuangan. Namun perjuangan rakyat indonesia untuk memperoleh
kemerdekaan tidak luput dari peran ummat islam dalam melawan penjajah. Akan
tetapi bebarapa banyak buku-buku yang telah kita pelajari hanya secuil bahkan
tidak menyebutkan demikian.
Beranjak dalam pembahasan ini seorang ustadz yang masyhur akan
keilmuannya, baik akhlaq dan perangainya yaitu Ust. Adi Hidayat telah
membongkar sejarah indonesia yang telah dihilangkan dari buku-buku catatan
penting indonesia. Berikut sambutan ceramah beliau.
Point penting ceramah
Ust. Adi Hidayat menyampaikan “Pada tahun 1323 H. Berkumpullah
4 orang ulama didaerah tanah abang, Jakarta. Yaitu ada said Al-Fakhir, Said
Abdur Rahman, Said Muhammad dan said Syaikhan. Beliau-beliaulah yang merumuskan
dari permasalahan indonesia yang sudah 300 tahun kurang lebihnya, masih belum
bisa mengatasi penjajahan Belanda, dan mereka menela’ah terus apa yang menjadi
kekurangan. Sebagian ada yang mengatakan “Oh ternyata kita ini berjuang masih
terpecah-pecah dan belum satu, kita kalah di pendidikan, kita kalah kemudian
disini dan disini. Kalah dalam logistik, hingga keluar suatu solusinya kita
harus bersatu”. Kemudian dirumuskan oleh mereka hingga membuat sautu
perhimpunan “Jaami’atul Khair”. Selanjutnya mengundang para ulama-ulama, Hingga
menyepakati bersama yaitu harus membangun pendidikan yang berkwalitas, bersatu
dalam hal ekonominya, perdaganganya, dan dalam ilmu politiknya”. Jelasnya.
Dilanjutkan beliau “Enam tahun kemudian pada tahun 1911 M
mereka pun berkumpul dan merumuskan kembali. Dalam pendidikan mereka mengundang
seoarang Alim Besar Al-Alim minal Ulama. Yang bernama syaikh ahmad Syurkati,
Syur yang berarti Ahli dan Kati berarti Kitab, Yang rajin dengan kitabnya,
beliau lulusan Ummul Qurro’ yang berasal dari Sudan. Berkumpullah para ahli dalam
bidang dagangnya, ahli dalam politiknya, ada ahli dengan pendidikannya. Salah
satunya ada KH. Ahmad Dahlan Seorang Tokoh Pendiri Muhammadiyah, berasala dari
pekauman Yogyakarta. Maka hasil dari diskusi perumusan masalah-masalah itu
ialah sepakat untuk harus kompak dan bersatu sehingga berdirinya pusat
pendidikan”. Ungkapnya.
Ketahuilah!…
Beliau juga menegaskan “Disolo berkumpullah para
pengusaha-pengusahanya yang di inisiasi oleh KH. Samman Hudi yang mendirikan
Serikat Dagang Islam. Urusan perdagangan solo yang support, urusan bisnis solo
yang support, urusan pendidikan dan pengetahuan disupport langsung dari Jakarta
sampai jogja, begitupun urusan ilmu politik Surabaya yang support oleh H. Omar
Said Cokroaminoto. Dari sini dari 300 tahun blm terwujud kemerdekaan itu, cuman
dalam kisarah 30 tahun mereka berkumpul semua, linknya disatukan untuk
kemerdekaan indonesia”. Tegasnya.
Disamping itu maka jangan heran jika di solo bertumbuh
kembangnya perdagangan dan ekonomi, di Jakarta dan jogja mensupport pendidikan
yang bagus hingga kota jogja diberi kota pendidikan, begitupun Surabaya support
dengan politiknya, orasinya maka salah satu muridnya cokroaminoto ialah Ir.
Soekarno. Dan hanya butuh 34 tahun maka 1911 ditambah dengan 34 tahun menjadi
1945.
Di Tahun 1945 pada tanggal 17 agustus, hari jum’at bulan
ramadhan. Tepatnya jam sepuluh pagi, Di ikrarkannya kemerdekaan indonesia. Dan
tercatat dibuku sejarah, bahwa tempat pengikraran tersebut hanya disebutkan
nama jalannya saja. Yaitu jalan Pegang Santimur No.56. Namun tahukah anda
sekalian pada tempat kediaman siapakah itu?…Kediaman tersebut ialah kediaman
seorang muslim, keturunan yaman namanya ialah syaikh Faradz Bin Martha, beliau
seorang pengusaha sukses, yang tinggal diwilayah bogor. Beliau mewaqafkan rumahnya
untuk kepentingan proklamasi kemerdekaan indonesia yang diamanahkan kepada Ir.
Soekarno.
0 Comments