Mengapa Rasulullah Melarang Tidur Seperti Ini ?

 


Mulai dari bangun tidur saat pagi hari, hingga tidur kembali, setiap aktivitas manusia diberikan petunjuk dalam Islam.

 

Tidak hanya karena setiap aktivitas yang mengikuti anjuran Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan bernilai ibadah, tapi juga aktivitas itu akan memberi berbagai banyak hikmah untuk pelakunya. 

 

Salah satu anjuran dalam Islam yang dikenal umat adalah menjauhkan diri dari tidur dengan posisi tengkurap.

 

Anggota Lembaga Fatwa Mesir, Dar Ifta, Syekh Ahmed Wissam membenarkan bahwa Nabi melarang tidur dengan posisi tengkurap.

 

Disebutkan bahwa berdasarkan sebuah hadis, tidur tengkurap dilarang dalam Islam. Apakah larangan tidur tengkurap tersebut termasuk kategori haram sehingga orang yang melakukannya mendapatkan dosa ?

 

Dalam banyak hadis disebutkan bahwa Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam melarang tidur dalam keadaan tengkurap.

 

Posisi tidur tengkurap merupakan posisi tidur yang dinilai paling buruk dalam Islam. Disebutkan bahwa tidur tengkurap adalah posisi tidur yang dimurkai oleh Allah.

 

Syekh Ahmed mengutip hadits sebagaimana riwayat dari Ya’isy bin Thakhfah Al Ghifariy, dari ayahnya, dia berkata:

 

 فَبَيْنَمَا أَنَا مُضْطَجِعٌ فِى الْمَسْجِدِ مِنَ السَّحَرِ عَلَى بَطْنِى إِذَا رَجُلٌ

 يُحَرِّكُنِى بِرِجْلِهِ فَقَالَ « إِنَّ هَذِهِ ضِجْعَةٌ يُبْغِضُهَا اللَّهُ ». قَالَ فَنَظَرْتُ

 فَإِذَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- 


Ketika aku sedang berbaring tengkurap di masjid karena begadang dan itu terjadi di waktu sahur. Lalu tiba-tiba ada seseorang menggerak-gerakkanku dengan kakinya. Ia pun berkata; Sesungguhnya ini adalah cara berbaring yang dibenci oleh Allah. Kemudian aku pandang orang tersebut, ternyata ia adalah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. (HR Abu Daud dan Ibnu Majah)

 

Bahkan dalam hadis lain disebutkan bahwa posisi tidur tengkurap merupakan posisi tidur ahli neraka. Ini sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Ibnu Majah dari Abu Dzar Al-Ghifari, dia berkata:

 

Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam lewat di hadapanku dan ketika itu aku sedang tidur tengkurap. Beliau menggerak-gerakkanku dengan kaki beliau. Beliau pun bersabda; Wahai Junaidib, tidur seperti itu seperti berbaringnya penduduk neraka.

 

Adapun ulama lain dari Al-Azhar, Dr Ibrahim Reda, mengatakan seorang Muslim sudah sepatutnya mencontoh cara tidur Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Dia menjelaskan, Nabi jika ingin tidur, dia akan berwudhu dan berdoa:

 

 اللهم بك وضعت جنبي وبك أرفعه فإذا أمسكت روحي فارحمها وإذا أرسلتها فاحفظها بحفظك

 

Artinya: "Dengan nama Engkau, wahai Tuhanku, aku meletakkan lambungku. Dan dengan namaMu pula aku bangun daripadanya. Apabila Engkau menahan rohku (mati), maka berilah rahmat padanya. Tapi apabila Engkau melepaskannya, maka peliharalah, sebagaimana Engkau memelihara hamba-hamba-Mu yang saleh." (HR Al Bukhari dan Muslim).

 

"Kita harus mengikuti sunnah Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, tidur dengan wudhu, kemudian mengulangi dzikir dan tidurlah menghadap ke kanan. Jika seseorang tidur, dia boleh tidur dalam posisi apapun yang dia suka setelah itu, karena setelah itu dia tidak merasakan apa yang dia lakukan," kata Syekh Ibrahim. 

0 Comments