5 Perang Besar Yang Terjadi Pada Zaman Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam

 

Setelah berkembang dan menyebar ke seluruh penjuru dunia selama berabad-abad, tentu saja umat Islam sudah memiliki sejarah yang begitu panjang. Salah satunya adalah sejarah perang, termasuk perang Islam terbesar dalam sejarah. Peperangan dalam Islam untuk mempertahankan agama dan memperluas wilayah ini ternyata sudah terjadi sejak masa Rasulullah.


Di masa Rasulullah tersebut sudah ada begitu banyak perang islam yang terjadi. Mulai dari perang yang di pimpin Rasulullah sendiri, hingga yang tidak di pimpin Beliau. Lalu apa saja daftar perang terbesar yang sempat terjadi kala itu? Nah, untuk mengetahuinya secara lebih lanjut, silahkan langsung saja simak ulasan berikut ini.

 

Berikut Perang Islam Terbesar Dalam Sejarah di Masa Rasulullah

 

1. Perang Badar

Perang Badar adalah perang besar pertama dalam Islam. Perang ini terjadi pada 17 Ramadan 2 H. Kala itu rombongan kafilah dagang Quraisy pulang dari Syam menuju Makkah. Abu Sufyan--orang yang paling keras memusuhi Islam--turut serta dalam rombongan tersebut.

 

Kafilah dagang Quraisy ini membawa harta kekayaan penduduk Makkah yang jumlahnya sangat melimpah, yaitu sebanyak 1.000 unta membawa harta benda yang nilainya tidak kurang dari 5.000 dinar emas.

 

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam kemudian mengumumkan kepada kaum muslimin untuk menghadang kafilah dagang Quraisy yang di dalamnya terdapat Abu Sufyan. "Ini adalah kafilah dagang Quraisy yang membawa harta benda mereka. Hadanglah kafilah itu, semoga Allah SWT memberikan barang rampasan itu kepada kalian."

 

Hingga akhirnya hal tersebut menyebabkan terjadinya Perang Badar. Pasukan muslim kira-kira hanya berjumlah 313 hingga 317 orang. Terdiri dari 82 hingga 86 Muhajirin, 61 dari Aus, dan 170 dari Khazraj. Bahkan pasukan muslim tidak pernah mengadakan pertemuan khusus dan hanya memiliki dua ekor kuda dan 70 ekor unta.

 

Tanpa rasa gentar Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassallam dan pasukannya berangkat dari Madinah menuju medan pertempuran. Sementara itu dari pihak kaum Quraisy memiliki 1.300 orang dan 100 ekor kuda. Mereka juga dilengkapi dengan 600 baju besi.

 

Dengan taktik dan siasat dari Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pasukan Islam sampai terlebih dahulu ke mata air Badar. Hal ini menjadi taktik dan siasat bagi pasukan muslim supaya mereka memiliki cadangan air di tengah lembah gurun Badar.

 

Menurut riwayat Ibnu Sa'd dari Ikrimah, pasukan muslim bertempur dengan bantuan para malaikat. Ia berkata,

 

"Pada saat itu ada kepala orang musyrik yang terkulai, tanpa diketahui siapa yang telah membabatnya. Ada pula tangan yang putus, tanpa diketahui siapa yang membabatnya."

Hingga akhirnya pasukan muslim pun menang dan orang Quraisy mundur dari pertempuran.

 

2. Perang Uhud

Perang ini terjadi akibat dendam dari kaum Quraisy karena kekalahan mereka dalam Perang Badar. Di mana kaum Muslimin berhasil membunuh pembesar-pembesar mereka.

 

Bahkan kaum kafir Quraisy melarang warganya untuk menangisi korban Perang Badar dan tidak perlu menebus tawanan agar kaum Muslimin tidak merasa besar kepada karena melihat kepedihan dan kegundahan mereka.

 

Ikrimah bin Abu Jahal, Shafwan bin Umayyah, Abu Sufyan bin Harb, dan Abdullah bin Abi Rabi'ah merupakan para pemimpin Quraisy yang paling antusias mempersiapkan diri untuk menghadapi perang tersebut.

 

Mereka membuka pintu lebar-lebar bagi siapapun yang ingin untuk menyerang kaum Muslimin, baik itu dari Habasyah, Kinanah, maupun Tihamah. Mereka juga membujuk para penyair untuk membakar semangat berbagai kabilah untuk melawan kaum Muslimin.

 

Hingga akhirnya setahun pun berlalu, mereka berhasil mempersiapkan prajurit yang terdiri dari 3.000 yang siap siaga. Prajurit tersebut terdiri atas suku Quraisy, dan didukung oleh sekutunya dan orang-orang Habasyah.

 

Bahkan para panglima Quraisy ini ditemani 15 orang perempuan yang digunakan untuk menambah keberanian mati demi mempertahankan kehormatan harga diri. Transportasi pendukung persenjataan mereka berupa 3.000 ekor unta dan 200 ekor kuda.

 

Senjata pelindung mereka berupa tujuh ratus baju besi. Komando tertinggi dipegang oleh Abu Sufyan bin Harb dan komando pasukan kavaleri dipercayakan kepada Khalid bin Walid yang dibantu oleh Ikrimah bin Abu Jahal.

 

Sedang dari pihak Muslimin, Rasulullah SAW membagi pasukannya menjadi tiga regu, yaitu:

 

            1. Regu Muhajirin yang panji-panji perangnya diserahkan kepada Mush'ab bin Umair al-Abdari.

            2. Regu Aus dari Anshar yang panji-panji perangnya dibawa oleh Usaid bin Hudhair.

            3. Regu Khuzraj dari Anshar yang panji-panji perangnya dibawa oleh Hubab bin Mundzir.


Pasukan beliau hanya terdiri dari 1.000 pasukan dan dilengkapi dengan 100 baju besi. Perang ini sungguh perang yang begitu besar dan dahsyat serta memakan banyak korban baik itu dari kaum Muslimin maupun kaum kafir Quraisy.

 

Pada perang ini, kaum Muslimin kehilangan sosok singa Allah SWT dan singa Rasulullah SAW yaitu Hamzah bin Abdul Muthalib. Meskipun begitu, pada akhirnya kaum Muslimin menerima

 

3. Perang Mut’ah

Perang yang satu ini bisa di katakan perang begitu dahsyat untuk melawan ratusan ribu tetara Romawi. Namun, dengan taktik Khalid hin walid yang merupakan penglima perang Islam akhir zaman terbaik, perang ini tidak mengakibatkan banyak tentara muslim yang gugur. Dan perlu di ketahui bahwa ada 5 poin penting yang perlu di garis bawahi dalam perang ini sebagaimana berikut.

 

a. Latar belakang peperangan

Sebenarnya tidak ada niat perang yang akan di lancarkan dalam masa Rasulullah ini. Hal ini berawal ketika Rasulullah mengirim seorang utusan ke wilayah Bashra, tepatnya Romawi Timur.

 

Namun, utusan tersebut di tangkap dan di bawa ke kaisar mereka. Kemudian, sang utusan di penggal kepalanya. Namun, hal ini belum sampai memicu pada perang karena sang Rasul masih bersabar.

 

Namun, pada jangka waktu selanjutnya, Rasulullah kembali mengirim utusan di tahun yang sama ke Syam. Namun, ternyata 15 utusan Rasulullah ini di bunuh. Padahal sebelumnya ini tidak pernah terjadi karena membunuh utusan damai sama dengan mengobarkan perang. Akhirnya Rasulullah pun menyiapkan 3000 pasukan untuk berangkan ke Syam.

 

b. Jalannya peperangan

Sebelum memberangkatkan pasukannya, sebenarnya Rasulullah sudah menyadari bahwa menyerang bushra berarti menyerang Romawi juga. Padahal jika di bandingkan dengannya, jelas dari jumlah saja sudah kalah jauh. Namun, dengan niat dan tekad, pasukan muslim pun bergerak meninggalkan madinah. Dan ketika kabar di dengar oleh musuh, jelas mereka akan bersiap.

 

Dalam persiapan untuk menerima perlawanan ini, tentu saja musuh mengerahkan pasukannya dalam jumlah besar. Bahkan tidak hanya ribuan, tetapi hingga ratusan ribu. Jumlah total dari lawan tentara muslim kala itu lebih dari 200 ribu orang. Sedangkan tentara muslim, dalam perang mut’ah ini berangkat dari Madinah tanpa tahu apa yang akan di hadapinya di sana.

 

c. Kepahlawanan dan syahidnya para sahabat

Perang terbesar dalam sejarah ini berada di bawah pimpinan Zaid bid Haritsah. Dengan semangat yang membara, Zaid berada di medan perang dan terus melakukan perlawanan. Namun sayang sekali dia gugur di tengah perang dan kepemimpinannya langsung di gantikan oleh Ja’far Bin Abi Thalib. Namun, sangat di sayangkan pula karena Ja’far puh gugur.

 

Selain itu, satu sahabat lagi yang gugur di sini adalah Abdullah bin Rawahah. Dalam beberapa saat setelah kegugurannya, berita ini sampailah pada Rasulullah. Kemudian, Rasulullah merasakan kesedihan yang amat luar biasa atas keguguran mereka. Bahkan, rasulullah menyampaikan berita duka ini pada anak dan istri ja’far secara langsung dengan mendatangi rumah mereka.

 

d. Strategi perang Khalid bin Walid

Ketika panglima perang tentara muslim dalam perang mut’ah ini gugur, tentu saja pasukan muslim kehilangan komandonya. Akhirnya di lakukan pemilihan panglima baru yang jatuh pada Khalid Bin Walid. Dalam kepemimpinannya ini, karena menyadari mustahil mengalahkan 200 ribu pasukan hanya dengan 3000 orang saja, beliau pun menyusus strategi perang untuk melemahkan mental.

 

Dalam startegi ini, beliau melakukan pergatian sisi pasukan setiap hari sehingga lawan mengira bahwa ada bantuan yang di kirimkan pada mereka. Selain itu, beliau juga memerintahkan pasukan agar menarik pelepah pohon setiap melangkah ke medan perang sehingga pasukan musuh mengira ada bantuan yang datang. Dan hasilnya, ternyata pasukan Romawi ini terkecoh dengan strategi itu.

 

e. Hasil peperangan

Setelah menyaksikan peristiwa dari strategi yang di gunakan oleh Khalid bin Walid, akhirnya tentara Romawi menari mundur pasukannya. Begitu pula tentara muslim, mereka pun kembali ke Madinah.

 

Dan jumlah muslim yang gugur hanyalah belasan orang saja. Dan untuk kemenangannya, menurut Ibnu Isyhap dan Ibnu Hisyam seimbang. Namun menurut Ibnu Katsir musliminlah pemenangnya.

 

4. Perang Ahzab

Perang Ahzab merupakan peperangan dalam sejarah umat Islam untuk melawan kaum Yahudi. Bahkan kaum yahudi telah melakukan provokasi pada berbagai suku hingga jumlah mereka mencapai 10 ribuan dan bahkan ada yang menyebutnya lebih. Namun, akhirnya tentara muslim memenangkannya dengan strategi penggalian parit sehingga musuh pun terhalang.

 

5. Perang Tabuk

Setelah para pasukan saling mengundurkan diri dalam perang mut’ah, ternyata sejarah ini tidak berlalu begitu saja. Setelah itu, ada kabar bahwa tentara Romawi sedang mempersiapkan tentara besar-besaran untuk menyerang umat Islam. Namun, karena saat itu sedang di landa kemarau, akhirnya Rasulullah memilih mempersiapkan perlindungan kaum muslim dengan pergi ke Tabuk.

 

Karena hal inilah akhirnya perang ini di sebuta dengan ekspedisi Tabuk. Rasulullah pun mengunjungi banyak kabilah di sana. Dan ekpedisi ini berlangsung hingga 30 hari lamanya. Nah, ketika sampai di Tabuk, akhirnya tentara yang ingin menyerang ketakutan karena ada 30 ribu orang yang berhasil di kumpulkan Rasulullah dan adu pedang pun akhirnya gagal terjadi.

 

Demikian informasi tentang 5 perang Islam terbesar dalam sejarah Rosulullah. Banyak kemenangan yang diraih pasukan Islam dalam melawan musuh-musuhnya. Semua peperangan tersebut dilakukan dengan gagah berani dan menggunakan strategi perang yang menakjubkan dari sejarah masing-masing perang yang dapat menjadi cerita sampai saat ini.

0 Comments