AR-RUBAYYI' BINTI MU'AWWIDZ R.A
Wanita Yang Berbai’at di Bawah Pohon
Ar-Rubayyi’
binti Mu’awwidz R.A termasuk wanita yang masuk islam angkatan pertama. Bapaknya
adalah Mu’awwidz bin Afra’ R.A, salah seorang sahabat mulia yang ikut dalam
perang Badar dan gugur sebagai syahid. Dia yang menebas Abu Jahal hingga
terluka parah dan hampir sekarat. Ibunya adalah Ummu Yazid binti Qais bin Za’ura’
bin Haram. Suami Ar-Rubayyi’ adalah salah seorang sahabat muhajirin bernama
Iyas bin al-Bukair al-Laitsi R.A, sahabat mulia yang ikut dalam perang Badar
dan ikut serta dalam penaklukan Mesir, dia wafat tahun 34 H.
Wanita
sahabat ini banyak memiliki keutamaan yang membuat beliau menduduki posisi
tinggi di kalangan kaum wanita Muslimat, di antaranya adalah kehadiran
Rasulullah SAW disaat dia menikah. Dia berkata Rasulullah SAW datang kepadaku
di hari pernikahanki, beliau duduk diatas kasur ini, disisi kami ada dua orang
hamba sahaya wanita yang memukul rebana dan menyanjung bapak-bapakku yang gugur
di medan perang Badar. Diantara yang dikatakan kedua hamba sahay itu ialah,
“Di antara kami ada
seorang Nabi yang mengetahui apa yang akan terjadi esok hari.”
Maka Rasulullah SAW bersabda,
“Adapun ucapan itu,
maka jangan pernah mengucapkannya.” ( HR. al-Bukhari, no 5147 )
Pengingkaran Rasulullah SAW ini karena ilmu ghaib ini menjadi
kekhususah Allah semata, adapun hal ghaib yang Rasulullah SAW kabarkan, maka
itu karena Allah memberitahu beliau.
Allah SWT berfirman dalam surah Al-Jin 26-27,
عٰلِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلٰى غَيْبِهٖٓ اَحَدًاۙ
Dia Mengetahui yang gaib, tetapi Dia tidak memperlihatkan
kepada siapa pun tentang yang gaib itu. ( QS. Al-Jin: 26 )
اِلَّا مَنِ ارْتَضٰى مِنْ رَّسُوْلٍ فَاِنَّهٗ يَسْلُكُ
مِنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ رَصَدًاۙ
Kecuali kepada rasul yang diridai-Nya, maka sesungguhnya Dia
mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di depan dan di belakangnya. ( QS. Al-Jin
: 27 )
Allah membiri wanita
sahabat yang mulia ini akal cemerlang dan bining, dia adalah penghafal yang
akuran. Muhammad bin Ammar bin Yazir berkata, “Aku berkata pada Ar-Rubayyi’
binti Mu’awwidz bin Afra’, “Jelaskan tentang Rasulullah SAW kepada ku”. Dia
menjawab, “Putraku, seandainya kamu melihat beliau, ( beliau bagaikan )
matahari terbit.”
Kehidupan wanita sahabat ini
penuh dengan sikap cemerlang dibidang keberanian dan kemurahan hati, menunjukkan
cintanya yang besar kepada islam sekalipun musuh-musuhnya murka, Dia berkata , “Aku mengambil minyak wangi dari Asma’ binti
Mukharribah, ibu Abu Jahal. Dia berkata, Tulislah Hakku yang menjadi
tanggunganmu. Dia berkata, “Celakalah kamu, kamu ini putri dari orang yang
membnuh majikannya.” Aku menjawab, “Tidak, sebaliknya aku adalah putri dari
orang yang membunuh hambanya.” Dia berkata, “Kalau begitu aku tidak akan
menjual apapun kepadamu selamanya”. (Siyar A’lam an-Nubala, 3/199)
Ar-Rubayyi’ adalah contoh bagi wanita muslimah dalam hal ilmu
dan riwayat Hadits Rasulullah SAW. Diantara Hadits yang diriwayatkannya ialah
Hadits didalam ash-Shahihain, Dia
berkata,
“Nabi SAW mengirimkan
utusan pada pagi hari Asyura ke kampung-kampung Anshar ( yang mengumumkan ), ‘Barang
siapa telah berbuka, maka hendaknya menyempurnakan sisa harinya, dan barang
siapa yang berpuasa, maka hendaknya meneruskan puasanya.” Dia berkata, “kami
berpuasa dan mengajak anak anak kami berpuasa, kami memeberi meraka mainan dari
bulu domba, bila salah seorang dari mereka menangis karena lapar, maka kami
membujuknya dengan main itu hingga tiba saatnya berbuka. ( HR. Bukhari, no. 1960 )
Ar-Rubayyi’ binti Mu’awwidz R.A wafat pada tahun 70-an
Hijriyah. Semoga Allah SWT merahmati dan meridhainya serta membalasnya atas
kepeloporannya dalam Islam dan Bai’atnya kepada Nabi Muhammad SAW di bawah
pohon dengan balasan yang Dia berikan Kepada wanita Sholihah yang bertakwa
0 Comments