Salah satu sahabat
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yang sangat terkenal sebagai ahli
Sahabat perang adalah Khalid bin Walib, bahkan ia diberi julukan oleh
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sebagai ‘Si Pedang Allah yang Senantiasa
Terhunus. Beliau memiliki nama lengkap yaitu Khalid bin Walid al-Mughirah
al-Qurasy al-Makhzumy al-Makky.
Dahulu sebelum masuk
Islam Nama Khalid bin Walid sangat masyhur sebagai panglima tentara Kaum Kafir
Quraisy yang tak terkalahkan. Baju kebesarannya berkancingkan emas dan mahkota
dikepalanya bertahtahkan berlian. Begitu gagah dan perkasanya Khalid baik di
Medan perang maupun ahli dalam menyusun strategi perang.
Khalin bin Walid
memang panglima perang legendaris yang tanguh. Kiprah pertemanya justru ketika
dia membawa pasukannya di dalam perang Uhud. Atas taktiknya, kala itu membuat
porak-poranda pasukan Muslim.
Tapi kali ini bukan
kisah perang Uhud yang diceritakan. Namun, kisah Khalid bin Walid memeluk Islam
yang baru terjadi setelah peristiwa pembebasan Makkah (Fatkhu Makkah). Kisah
ini ada dalam buku 'Sejarah Muhammad'
karya penulis Mesir legendari, Muhammad Husain Haekal.
Pada waktu Perang
Uhud melawan tentara Muslimin pimpinan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
banyak wafat sebagai syuhada dan
terbunuh ditangan Khalid bin Walid.
Setelah itu Khalid
memerintahkan pasukannya untuk kembali, sejak itu Khalid termenung terngiang
selalu akan ucapan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam dan penasaran akan
sosok Beliau. Maka, Khalid mengutus seorang mata-mata untuk memantau dan mengamati
aktivitas Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam setelah perang Uhud
tersebut.
Setelah cukup lama
memata-matai Rasulullah akhirnya utusan Khalid bin Walid melaporkan hasil
pengamatan tersebut, kata utusan tersebut,
“Aku mendengar
semangat juang yang dikemukakan Muhammad kepada para pasukannya. Muhammad
mengatakan, ‘Aku heran kepada seorang panglima Khalid bin Walid yang gagah
perkasa dan cerdas, tapi kenapa dia tidak paham dengan Agama Allah yang aku
bawa, sekiranya Khalid bin Walid tahu dan paham dengan Agama yang aku bawa, dia
akan berjuang bersamaku (Muhammad), Khalid akan aku jadikan juru rundingku yang
duduk bersanding di sampingku,’”
Mendengar laporan
mata-matanya tersebut, semakin membuat risau Khalid bin Walid hingga akhirnya
Khalid memutuskan untuk bertemu Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam dengan
menyamar dan menggunakan topeng menutup wajahnya hingga tidak dikenali oleh
siapapun.
Khalid berangkat
seorang diri dengan menunggang kuda dan menggunakan baju kebesarannya yang
berhias emas serta mahkota bertahta berlian namun wajahnya ditutupi topeng. Di
tengah perjalanan Khalid bertemu dengan Bilal yang sedang bedakwah kepada para
petani.
Dengan diam-diam Khalid mendengarkan dan menyimak apa yang di sampaikan oleh Bilal yang membacakan surat Al Hujarat (QS Al-Hujurat :13 ) yang artinya :
“Hai manusia,
sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan
dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah
ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
lagi Maha Mengenal.” (QS. Al-Hujurat: 13)
Khalid terperangah
bagaimana mungkin Bilal bin Ra’bah yang ia ketahui sebagai budak hitam dan buta
huruf bisa berbicara seindah dan sehebat itu. tentu itu benar perkataan dan
firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Namun gerak-gerik
mencurigakan Khalid bin walid di ketahui Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhu ,
dengan lantang Ali berkata :
“Hai penunggang Kuda
Bukalah topengmu agar aku bisa mengenalimu, bila niatmu baik aku akan layani
dengan baik dan bila niatmu buruk aku akan layani pula dengan buruk,”
Setelah itu
dibukalah topeng tampaklah wajah Khalid bin Walid seorang panglima besar kaum
kafir Quraisy yang berjaya diperang Uhud dengan tatapan mata yang penuh
karismatik Khalid berkata:
“Aku kemari punya
niat baik untuk bertemu Muhammad dan menyatakan diriku masuk Islam,” Kata
Khalid bin Walid.
Wajah Ali yang
sempat tegang berubah menjadi berseri-seri, “Tunggulah kau di sini Khalid saya
akan sampaikan berita gembira ini kepada Rasululluh Shallallahu Alaihi Wasallam,”
Kata Ali bin Abi Thalib.
Bergegas Ali menemui
Rasululluh Shallallahu Alaihi Wasallam dan menyampaikan maksud kedatangan
Khalid bin Walid. Mendengar berita yang disampaikan Ali, wajah Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wasallam berseri-seri lalu mengambil sorban hijau miliknya
dan dibentangkan ditanah sebagai tanda penghormatan kepada Khalid bin Walid
yang akan datang menemuinya.
Lalu Rasululluh
Shallallahu Alaihi Wasallam menyuruh Ali menjemput Khalid untuk menemuinya. Begitu Khalid datang
Beliau langsung memeluknya, “Ya Rasulullah, islami saya,” Kata Khalid bin
Walid. Lalu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengajarkan kalimat Syahadat kepada Khalid
maka Khalid bin Walid telah memeluk agama Islam.
Begitu selesai
membaca syahadat Khalid bin Walid menanggalkan mahkotanya yang bertahtahkan
intan dan diserahkan kepada Rasululluh, begitu pula dengan bajunya yang
berkancingkan emas di serahkan juga. Namun begitu Khalid bin walid akan
mencopot pedangnya dan menyerahkannya kepada Rasulullah, Rasulullah
melarangnya,
“Jangan kau lepaskan
pedang itu Khalid, karena dengan pedang itu nanti kamu akan berjuang membela
agama Allah bersamaku,” Kata Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
Waallahu a’lam
0 Comments