Siapa yang tak kenal Umar bin Khattab? Khalifah kedua menggantikan Abu Bakar Ash-Shidiq yang dijuluki Al-Faruq oleh Rasulullah SAW karena bisa memisahkan antara kebenaran dan kebatilan. Di tangannyalah peradaban Islam mulai eksis dan menyebar ke berbagai wilayah. Berikut biografi Khalifah kedua Umar Bin Khatab yang dikutip dari
radhiallahu 'anhu
Khalifah
Berkuasa 23 Agustus 634 — 3 November 644 (10
tahun, 72 hari)
Pendahulu Abu Bakar
Penerus Utsman bin 'Affan
Lahir 584 Makkah, Jazirah Arab
Wafat 3
November 644 (26 Dzulhijjah 23 H) Madinah, Jazirah Arab
Pemakaman Masjid Nabawi, Madinah
Suku Quraisy (Bani 'Adi)
Nama lengkap Umaribn Al-Khaṭṭāb bahasa
Arab عمر
بن الخطاب
Tanggal periode Khulafaur Rasyidin: 634-644
Ayah Khattab bin Nufail
Ibu Hantamah
binti Hisyam
Pasangan Zainab binti Mazh-un Ummu Kultsum
binti Jarwal Quraiba binti Abu Umayya Jamilah binti Tsabit Atikah binti Zaid Ummu Hakim binti al-Harits Ummu
Kultsum binti Ali bin Abi Thalib
Anak Abdullah
Ashim
Hafshah
Agama Islam
Profil Umar bin Khattab
Umar bin
al-Khattab lahir di Mekkah dari Bani Adi yang masih satu rumpun dari suku
Quraisy dengan nama lengkap Umar bin al-Khattab bin abdul Uzza. Keluarga Umar
tergolong keluarga kelas menengah, ia bisa membaca dan menulis yang pada masa
itu merupakan sesuatu yang sangat jarang terjadi.Umar bin Khattab dikenal
memiliki fisik yang kuat, bahkan ia menjadi juara gulat di Mekkah. Umar tumbuh
menjadi pemuda yang disegani dan ditakuti pada masa itu. Beliau memiliki watak
yang keras hingga dijuluki sebagai “Singa Padang Pasir”. Beliau termasuk pemuda
yang amat keras dalam membela agama tradisional Arab yang saat itu masih
menyembah berhala serta menjaga adat istiadat mereka.
Sebelum
memeluk Islam beliau dikenal sebagai peminum berat, namun setelah menjadi
muslim Beliau tidak lagi menyentuh alkohol (khomr) sama sekali, meskipun saat
itu belum diturunkan larangan meminum khomr secara tegas.
Memeluk Islam
Pada masa
itu, ketika Nabi Muhammad menyebarkan Islam secara terbuka di Mekkah, Umar
bereaksi sangat antipati terhadap Nabi. Umar juga termasuk orang yang paling
banyak dan paling sering menggunakan kekuatannya untuk menyiksa pengikut Nabi
Muhammad SAW.
Pada puncak
kebenciannya terhadap Nabi Muhammad SAW, Umar memutuskan untuk mencoba membunuh
Nabi. Namun dalam perjalanannya, Umar bertemu dengan salah seorang pengikut
Nabi yang bernama Nu’aim bin Abdullah dan memberikan kabar bahwa saudara
perempuan Umar telah memeluk Islam. Karena kabar tersebut, Umar menjadi
terkejut dan kembali ke rumahnya dengan maksud untuk menghukum adiknya. Dalam
riwayatnya, Umar menjumpai saudarinya yang kebetulan sedang membaca Alquran
surat Thoha ayat 1-8, Umar semakin marah dan memukul saudarinya.
Namun, Umar
merasa iba ketika melihat saudarinya berdarah akibat pukulannya, beliau
kemudian meminta agar ia melihat bacaan tersebut. Beliau menjadi sangat
terguncang oleh isi Alquran, dan beberapa waktu setelah kejadian itu Umar
menyatakan memeluk agama Islam. Keputusan tersebut membuat hampir seisi Mekkah
terkejut karena seorang yang terkenal memiliki watang yang keras dan paling
banyak menyiksa pengikut Nabi Muhammad SAW kemudian memeluk ajaran yang sangat
di bencinya. Akibatnya, Umar dikucilkan dari pergaulan Mekkah dan ia tidak lagi
dihormati oleh para petinggi Quraisy.
Hijrah ke Madinah
Pada tahun
622, Umar ikut bersama Nabi Muhammad SAW serta para pegikutnya berhijrah ke
Yatsrib (Madinah). Umar juga terlibat dalam perang Badar, perang Uhud, perang
Khaybar serta penyerangan ke Syria. Umar bin Khattab dianggap sebagai orang
yang disegani oleh kaum muslimin pada masa itu selain karena reputasinya pada
masa lalu yang memang terkenal sudah terkenal sejak masa memeluk Islam. Umar
juga dikenal sebagai orang terdepan yang selalu membela Nabi Muhammad SAW dan
ajaran Islam pada kesempatan yang ada. Bahkan beliau tanpa ragu menentang
kawan-kawan lamanya yang dulu bersama sama ikut menyiksa para pengikut Nabi
Muhammad SAW.
Wafatnya Nabi Muhammad SAW
Suasana
sedih dan haru menyelimuti Kota Madinah, pada saat kabar wafatnya Nabi Muhammad
SAW pada 8 juni 632 M (12 Rabiul Awal 10 Hijriah). Umar merupakan salah seorang
yang paling terguncang atas peristiwa itu, beliau menghambat siapapun yang akan
memandikan dan menyiapkan jasadnya untuk pemakaman. Umar syok, beliau lantas
berkata: “Sesungguhnya beberapa orang munafik menganggap bahwa Nabi Muhammad
SAW telah wafat. Sesungguhnya Beliau tidak wafat, tetapi pergi ke hadapan
Tuhannya, seperti yang dilakukan Musa bin Imran yang pergi dari kaumnya. Demi
Allah Beliau benar-benar akan kembali. Barang siapa yang beranggapan bahwa
beliau wafat, kaki dan tangannya akan kupotong,”.Umar melakukan hal tersebut
karena kecintaanya Nabi. Namun di waktu bersamaam Abu Bakar datang menasihati
Umar dengan menyampaikan pesan Alquran. Inilah ayat yang menyadarkan Umar.
“Amma Ba’du, barangsiapa di antara kalian yang menyembah Muhammad, maka
sesungguhnya Muhammad telah wafat. Dan barang siapa di antara kalian yang
menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah hidup dan takkan pernah mati."
Allah berfirman, "Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh
telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul . Apakah Jika dia wafat atau
dibunuh kamu berbalik ke belakang ? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka
ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan
memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur." (QS. Ali Imran 144)
Menjadi Khalifah Kedua
Pada masa
Abu Bakar menjadi seorang khalifah, Umar bin Khattab menjadi salah satu
penasehat kepalanya. Setelah Abu Bakar meninggal pada tahun 634, Umar bin
Khattab ditunjuk untuk menggantikan Abu Bakar sebagai khalifah kedua dalam
sejarah Islam.
Selama di
bawah pemerintahan Umar bin Khatab, kekuasaan Islam tumbuh sangat pesat. Islam
mengambil alih Mesopotamia dan Persia dari tangan dinasti Sassanid, serta
mengambil alih Mesir, Palestina, Syria, Afrika Utara dan Armenia dari ke
Kaisaran Romawi (Byzantium). Saat itu ada dua negara adi daya yaitu Persia dan
Romawi, namun keduanya telah di taklukkan oleh ke Khalifahan Islam dibawah
pimpinan Umar bin Khatab.
Umar bin
Khattab melakukan banyak reformasi secara administratif dan mengontrol dari
dekat kebijakan publik, termasuk membangun sistem administrasi untuk daerah
yang baru ditaklukkan. Umar memerintahkan agar diselenggarakan sensus di
seluruh wilayah kekuasaan Islam. Pada tahun 638, Umar memerintahkan untuk
memperluas dan merenovasi Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di
Madinah.
Umar bin
Khattab dikenal memiliki kehidupan sederhana. Beliau tidak mengadopsi gaya
hidup dan penampilan para penguasa di zaman itu, beliau tetap hidup sangat
sederhana. Sekitar tahun ke-17 Hijriah yang merupakan tahun ke-4 ke
khalifahannya, Umar mengeluarkan keputusan bahwa penanggalan Islam hendaknya
mulai dihitung saat peristiwa Hijriah.
Wafatnya Umar bin Khattab
Umar bin
Khatab wafat karena dibunuh oleh Abu Lukluk (Fairuz) yang merupakan seorang
budak yang fanatik pada saat Umar akan memimpin salat subuh. Diketahui Fairuz
adalah orang Persia yang masuk Islam setelah Persia ditaklukkan oleh Umar.
Pembunuhan ini konon dilatarbelakangi dendam Fairuz terhadap Umar bin Khatab,
Fairuz merasa sakit hati atas kekalahan Persia yang pada masa itu merupakan
negara Adidaya. Umar bin Khatab wafat pada hari Rabu, 25 Dzulhijjah 23
Hijriyah/644 M. Setelah wafat, jabatan Khalifah dipegang oleh Ustman bin Affan.
0 Comments